KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Semakin maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenir menjadi perhatian khusus Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri berkolaborasi dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri untuk menghadirkan koperasi di setiap RW sehingga masyarakat bisa mengakses keuangan dengan mudah.
Hal itu disampaikan Mas Abu, sapaan Abdullah Abu Bakar ketika menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Koperasi RW, Koperasi Wanita, Koperasi Syariah, serta Koperasi Umum di Kantor Dekopinda Kota Kediri, Selasa (19/10).
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Abu mengatakan, semakin banyak koperasi akan mengurangi jumlah rentenir. Sebaliknya, apabila koperasi jumlahnya sedikit, maka rentenir akan menjamur di mana-mana. Untuk itu, ia mendorong Dekopinda untuk meningkatkan perannya pada koperasi dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Dekopinda juga harus terus bekerja untuk membesarkan koperasinya. Mengajak UMKM-UMKM untuk masuk ke dalam koperasi dan membuat terobosan baru supaya anak-anak muda mau mengenal koperasi,” ujarnya.
Bentuk peran Dekopinda, salah satunya dengan menjaga eksistensi anggotanya terlebih di masa pandemi Covid-19. Hal itu diwujudkan dengan pemberian bantuan bagi anggota koperasi, pelaku UMKM, serta pelaku seni yang terdampak Covid-19. Total ada Rp 106.675.000 yang dibagikan ke 340 pelaku UMKM, dengan rincian sebanyak 141 UMKM merupakan anggota koperasi dan 187 UMKM bukan anggota koperasi.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh anggota dan pengurus Dekopinda atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sekaligus mengingatkan agar Dekopinda dan seluruh masyarakat terus kompak di masa pandemi saat ini.
“Covid-19 memang di luar dugaan kita dan harus kita hadapi bersama. Saya juga ingin mengingatkan bahwa hari ini kita masih pandemi, belum pasca pandemi. Maka kita harus pintar-pintar menyesuaikan diri. Bagaimana kita bisa mencari cara bagaimana kita hidup kreatif,” tandasnya.
Abu menambahkan, Kota Kediri adalah kota dagang dengan potensi ekonomi yang sangat luar biasa. Sehingga hal ini harus dipahami dan dikembangkan bersama-sama.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
“Kita punya kota walaupun kecil tapi alhamdulillah sangat luar biasa dan patut kita syukuri serta kita isi bersama-sama. Saya dan teman-teman di Pemerintah Kota Kediri berharap koperasi di Kota Kediri ini besar dan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kita tetapkan bersama-sama,” tambahnya.
Muriati (68), warga RT 21 RW 7 Kelurahan Mojoroto yang merupakan salah satu penerima bantuan menceritakan dampak Covid-19 juga berimbas pada penghasilannya sebagai pedagang. Muriati yang kesehariannya berjualan jagung bakar di kawasan Sekartaji mengaku omzet jualannya menurun hingga 70 persen semenjak adanya pandemi Covid-19.
Jika biasanya ia bisa mengantongi Rp 150 ribu sehari, kini setiap harinya ia hanya mendapat Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu dikarenakan sepinya pengunjung. “Alhamdulillah dikasih rezeki, semoga Covid-nya segera hilang dan jualan saya bisa lancar,” harapnya.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pemberian bantuan dipusatkan di tiga tempat dengan waktu yang berbeda yaitu di Kantor Dekopinda Kota Kediri, Kantor Kelurahan Pesantren, dan Kantor Kelurahan Setono Pande.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua Dekopinda Kota Kediri Firdaus, Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bagian Pemerintahan, serta Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News