KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Kediri melalui dinas kesehatan mulai melakukan fogging untuk mengantisipasi ancaman penyakit demam berdarah.
Fogging mulai dilakukan di Kelurahan Burengan, Selasa (9/11). Diadakannya fogging ini setelah ditemukan 1 kasus demam berdarah di lingkungan tersebut.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, mulai Januari- November tahun 2021 tercatat ada 66 kasus demam berdarah. Angka ini menurun dibanding tahun 2020 yang mencapai 160 kasus. Meski begitu, Pemkot Kediri tetap mengupayakan menekan kasus demam berdarah.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berpesan pada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan selain menerapkan protokol kesehatan.
"Musim hujan telah tiba, sehingga saat ini pencegahan penyakit tidak hanya pada Covid-19, tapi juga demam berdarah. Saya harap masyarakat Kota Kediri tetap meningkatkan kewaspadaan dan kebersihan lingkungan," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Sementara Kepala Dinkes Kota Kediri dr Fauzan Adima, menambahkan bahwa fogging akan difokuskan pada lingkungan yang ditemukan kasus demam berdarah.
"Fogging bukan untuk antisipasi atau pencegahan, tapi untuk pemberantasan kalau ada kasus di lokus. Saat ini yang lebih utama adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ujar dr. Fauzan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alfan Sugiantoro melalui Kasie P2PM Dinas Kesehatan Hendik Suprianto menjelaskan mengenai teknis sebelum fogging.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Sebelum fogging pun, kami masih harus melakukan penyelidikan epidemiologi radius 100 rumah dulu. Apakah benar penularan ada di lingkungan itu atau karena mobilitas penderita," jelas Hendik.
Lalu, akan dilakukan pemeriksaan jentik dan PSN sebelum akhirnya dilakukan fogging. Beberapa langkah ini dilakukan dinas kesehatan mengingat fogging juga dapat berdampak pada kesehatan.
Karena itu, Hendik mengimbau agar masyarakat menitikberatkan kebersihan lingkungan dan mengurangi potensi genangan air di sekitar rumah. Selain itu, pengurasan bak mandi secara berkala harus dilakukan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Lurah Burengan Adi Sutrisno, mengatakan di lingkungannya tepatnya di RW 10 RT 1, 3, 4 akan dilakukan fogging. Selain itu, ia akan galakkan lagi kerja bakti yang terfokus pada gerakan 3M plus, yaitu menutup, menguras, mengubur.
"Juga mengingatkan masyarakat untuk gerakan kebersihan lingkungan seperti memberi ikan dalam penampungan air, tidak mencantolkan baju, dan masih banyak lagi," kata Adi. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News