Cegah Penyebaran Demam Berdarah, Pemkot Kediri Lakukan Fogging dan PSN

Cegah Penyebaran Demam Berdarah, Pemkot Kediri Lakukan Fogging dan PSN Petugas saat melakukan fogging di Kelurahan Burengan. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Kediri melalui dinas kesehatan mulai melakukan  untuk mengantisipasi ancaman penyakit demam berdarah.

Fogging mulai dilakukan di Kelurahan Burengan, Selasa (9/11). Diadakannya ini setelah ditemukan 1 kasus demam berdarah di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, mulai Januari- November tahun 2021 tercatat ada 66 kasus demam berdarah. Angka ini menurun dibanding tahun 2020 yang mencapai 160 kasus. Meski begitu, Pemkot Kediri tetap mengupayakan menekan kasus demam berdarah.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berpesan pada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan selain menerapkan protokol kesehatan.

"Musim hujan telah tiba, sehingga saat ini pencegahan penyakit tidak hanya pada Covid-19, tapi juga demam berdarah. Saya harap masyarakat Kota Kediri tetap meningkatkan kewaspadaan dan kebersihan lingkungan," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.

Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo

Sementara Kepala Dinkes Kota Kediri dr Fauzan Adima, menambahkan bahwa  akan difokuskan pada lingkungan yang ditemukan kasus demam berdarah.

"Fogging bukan untuk antisipasi atau pencegahan, tapi untuk pemberantasan kalau ada kasus di lokus. Saat ini yang lebih utama adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ujar dr. Fauzan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alfan Sugiantoro melalui Kasie P2PM Dinas Kesehatan Hendik Suprianto menjelaskan mengenai teknis sebelum .

Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat

"Sebelum pun, kami masih harus melakukan penyelidikan epidemiologi radius 100 rumah dulu. Apakah benar penularan ada di lingkungan itu atau karena mobilitas penderita," jelas Hendik.

Lalu, akan dilakukan pemeriksaan jentik dan PSN sebelum akhirnya dilakukan . Beberapa langkah ini dilakukan dinas kesehatan mengingat juga dapat berdampak pada kesehatan.

Karena itu, Hendik mengimbau agar masyarakat menitikberatkan kebersihan lingkungan dan mengurangi potensi genangan air di sekitar rumah. Selain itu, pengurasan bak mandi secara berkala harus dilakukan.

Baca Juga: Sambut Nataru, Disperdagin Kota Kediri Tera Ulang SPBU

Lurah Burengan Adi Sutrisno, mengatakan di lingkungannya tepatnya di RW 10 RT 1, 3, 4 akan dilakukan . Selain itu, ia akan galakkan lagi kerja bakti yang terfokus pada gerakan 3M plus, yaitu menutup, menguras, mengubur.

"Juga mengingatkan masyarakat untuk gerakan kebersihan lingkungan seperti memberi ikan dalam penampungan air, tidak mencantolkan baju, dan masih banyak lagi," kata Adi. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO