SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tiga desa di Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo, yakni Desa Kedung Banteng, Banjar Asri, dan Banjar Panji, selama ini kerap menjadi langganan banjir. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali kembali mengunjungi desa-desa tersebut, Sabtu (20/11/2021), untuk memetakan solusi dan mengecek progres penanganan.
”Hari ini kita turun bersama tim ITS untuk memetakan solusi dan mengambil langkah paling optimal. Minggu lalu saya juga ke sini. Kita cari opsi-opsi jangka pendek dan jangka menengah untuk atasi banjir di sini,” cetus Bupati Muhdlor.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Dia mengatakan, saat ini upaya pencegahan banjir di tiga desa tersebut dilakukan dengan pembuatan kisdam atau bendungan penahan air. Pembangunan berjalan secara bertahap. Beberapa pompa air akan diletakkan di kisdam tersebut.
”Kita bikin enam titik kisdam. Sekarang tahap pengerjaan. Ya kebut-kebutan lah, saya akan cek terus,” tandas Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Gus Muhdlor tampak langsung mengecek dua kisdam, yaitu Kisdam 1 di Desa Banjar Panji dan Kisdam 2 di Desa Penatarsewu. ”Pengerjaannya akan terus dilanjutkan. Nantinya ada 30 pompa air yang akan disebar di enam kisdam. Diharapkan dari titik-titik kisdam tersebut kita bisa cegah, bisa minimalkan banjir,” cetusnya.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Gus Muhdlor menambahkan, pemkab telah menyiapkan pompa wajib baik dari DPU BMSDA maupun BPBD. "Kami juga meminta ke provinsi. Termasuk kita galang kerja sama dengan kepala daerah sekitar untuk memastikan pompanya ini ready," urai alumni FISIP Unair ini.
Gus Muhdlor mengungkapkan, BMKG telah menyampaikan prakiraan cuaca bahwa pada awal Desember akan ada kenaikan gelombang rob sekitar setinggi sekitar 1,3 meter.
Pada Desember, curah hujan juga akan tinggi. Oleh karenanya, berbagai persiapan dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mengantisipasi dampak fenomena alam tersebut.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Seperti yang dilakukan di Desa Kedung Banteng yang masuk dalam wilayah rawan banjir. Selain pembangunan kisdam, juga dilakukan normalisasi sungai.
"Daerah ini (Desa Kedung Banteng) mirip seperti mangkok. Peta dari ITS juga kita tindak lanjuti, bagaimana menempatkan pompa air ini harus di luar mangkoknya. Ibaratnya kalau di dalam mangkok, airnya balik kembali," ucapnya.
Gus Muhdlor berharap pembangunan kisdam dengan pompa airnya akan efektif mencegah banjir. Pasalnya tidak bisa dipungkiri penurunan tanah yang cukup tinggi terus terjadi di tiga desa tersebut.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Air akan mencari tempat yang lebih rendah seperti di wilayah Desa Kedung Banteng, Banjar Asri, dan Banjar Panji.
"Ini persiapan Pemkab Sidoarjo. Kita gerak bareng untuk memastikan tiga desa ini dampak banjirnya tidak sedahsyat yang lalu. Bismillah, mohon doanya," harap Gus Muhdlor. (sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News