GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), langsung meninjau ke sejumlah titik air di perkotaan pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah. Ia melihat kondisi gorong-gorong dangkal dan sampah yang menumpuk.
"Kondisi drainase saat ini sudah waktunya dilakukan pengerukan, karena kondisinya yang dangkal. Saya dengar tadi bahwa sekitar lebih dari 20 tahun, gorong-gorong ini tidak dikeruk. Maka tak heran setiap musim hujan datang dan saat intensitas hujan tinggi, tempat ini (Jalan Samanhudi) pasti banjir," ujarnya, Senin (13/12).
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Tahun depan, kata Gus Yani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berencana melakukan pengerukan dan normalisasi di sepanjang drainase di wilayah tersebut agar banjir tidak kembali menggenang. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.
"Kalau ini terus dibiarkan, kasihan masyarakat. Ekonomi pasti tergangu. Kami pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada," tuturnya.
"Percuma dong kita susah payah melakukan normalisasi, tetapi kebiasaan masyarakat membuang sampah masih sembarangan. Ini berakibat pada penumpukan sampah di slauran air. Seperti yang kita lihat barusan, petugas menemukan kasur dari dalam selokan. Ayo kita saling support, pemerintah yang melakukan perbaikan, masyarakat yang mendukung," paparnya menambahkan.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, mengatakan bahwa sejumlah bangunan liar di atas saluran juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Selain itu, kapasitas bozem yang ada di bawah Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) pada tahun 2022 mendatang juga akan direncanakan untuk penambahan kapasitas.
"Kami berharap agar dalam beberapa waktu mendatang untuk dilakukan penertiban bangunan liar (bangli) di atas saluran air tersebut," ucap Achmad
"Kita akan lakukan pengerukan di tahun 2022. Pak Bupati ingin agar masyarakat tak khawatir lagi apabila musim hujan tiba. Mudah-mudahan ini menjadi solusi yang terbaik untuk masyarakat," kata Achmad.
Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam
Agenda tersebut juga dihadiri oleh Camat Gresik, Endro Dwi Setyo Utomo, dan sejumlah pejabat terkait untuk memastikan saluran air di kawasan Kota Pudak berfungsi normal atau tidak. Sebab, sejumlah titik di Gresik sempat terendam ketika diguyur hujan deras, seperti di Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik, dan di sekitar Pasar Kota Gresik, Jalan Samanhudi. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News