SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penguatan implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) terus dilakukan perguruan tinggi dan institusi pendidikan di Jawa Timur. Salah satunya yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Pada puncak Dies Natalis yang ke-57, Unesa bersama Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) untuk SMK negeri dan swasta di Jawa Timur.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Penandatanganan itu dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Wahid Wahyudi dan Rektor Unesa Prof Dr. Nur Hasan. Menariknya, perjanjian kerja sama dengan 837 SMK itu bahkan tercatat sebagai rekor Muri dengan jumlah kerja sama terbanyak sekaligus.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam puncak peringatan Dies Natalis Unesa, Selasa (21/12), mengucapkan selamat atas capaian yang dilakukan selama ini oleh Unesa. Terlebih, Unesa telah menyiapkan diri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Menurut Khofifah, langkah tersebut menjadi starting point bagi Unesa untuk membangun percepatan kemandirian dalam banyak hal. Salah satunya dalam penguatan implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dengan melakukan perjanjian kerja sama dengan 837 lembaga SMK negeri dan swasta dalam kordinasi kewenangan Pemprov Jawa Timur.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Hari ini dilakukan penandatanganan MoU antara Kepala Dinas dan Pak Rektor Unesa bahwa dari 2.181 SMK di Jawa Timur, 837 di antaranya akan melakukan MoU dengan pembimbing tim Unesa yang punya 12 Prodi Vokasi," urai Khofifah.
Dikatakan Khofifah, kerja sama tersebut menjadi penting bagi pemprov karena format magang dan merdeka belajar membutuhkan ruang yang lebih luas bagi siswa SMK dan tentu bersifat resiprokal bagi mahasiswa Unesa.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Saya berharap ini menjadi percepatan dari penguatan skill yang dimiliki anak-anak SMK yang ada di dalam koordinasi Pemprov Jatim," tegasnya.
Misalnya saja, lanjut Khofifah, melalui program SMA Double Track saat ini dipandu oleh ITS. Nah, untuk SMK jika secara spesifik sudah terjalin MoU dengan Unesa, pihaknya berharap akan ada percepatan, penguatan, dan kemandirian terutama dalam penguasaan spesifik skill bagi SMK di Jatim.
Diakui Khofifah, pihaknya juga menyampaikan keinginannya untuk mendirikan pendidikan tinggi vokasi di Tuban sesuai dengan kebutuhan industri di daerah tersebut. Apalagi, 4 tahun ke depan Pertamina Rosneft sudah bisa beroperasi.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Tadi saya sampaikan ke Pak Rektor dan Pak Warek 2 ada kebutuhan pendidikan vokasi di Tuban. Sekarang yang disiapkan di Magetan. Tentu Magetan juga butuh, pun Tuban juga demikian. Karena penguatan TPPI dan 4 tahun ke depan insya Allah Pertamina Rosneft sudah beroperasi maka pendidikan vokasi adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk wilayah Tuban," jelasnya.
Karenanya, imbuh Khofifah banyak hal yang perlu dilakukan terkait koordinasi, pelaksanaan teknis dan hal-hal lainnya yang lebih terukur dengan Unesa.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Rektor Unesa Prof Nur Hasan menjabarkan, ada beberapa bidang yang akan difokuskan dalam kerja sama ini. Di antaranya pada bidang pendidikan yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kemudian dalam penerimaan mahasiswa baru (PMB), Unesa memberikan kuota 25 persen untuk lulusan SMK di Jawa Timur dan beasiswa khusus untuk siswa berprestasi. Selanjutnya, magang mahasiswa atau calon guru di lembaga SMK.
"Kami juga memfasilitasi adanya pelatihan dan pengembangan bagi guru dan tenaga kependidikan termasuk pengawas sekolah," urai Prof Nur Hasan
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menambahkan, adanya kerja sama itu merupakan bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sebanyak 837 lembaga dengan rincian 296 SMK negeri dan 541 SMK swasta di Jatim itu akan menjalin kerja sama dengan empat fakultas di UNESA. Di antaranya, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Bahasa dan Seni, serta Fakultas Vokasi.
"Saat ini masing-masing SMK menjalin kerja sama dengan satu fakultas. Untuk tahap selanjutnya akan menyesuaikan dengan linieritas kompetensi keahlian dan fakultas di Unesa," tandas Wahid. (dev/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News