
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Satlantas Polres Tuban mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, jumlah korban meninggal dunia meningkat dibandingkan tahun 2020.
Berdasarkan data Satlantas Polres Tuban, jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas sebanyak 171 orang dari 789 kejadian sepanjang tahun 2021. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 162 orang dari 802 kejadian.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
"Secara umum, angka laka lantas menurun 1,62 persen. Tapi, korban meninggal dunia meningkat 5,56 persen," kata Kapolres Tuban, AKBP Darman, Minggu (2/1).
Menurut dia, tingginya korban meninggal dunia dikarenakan fatalitas kejadian laka yang berat. Kemudian, sebagian besar laka lantas diakibatkan karena kelalaian manusia dan juga infrastruktur jalan yang kurang baik, seperti kurangnya penerangan dan jalan berlubang.
Maka dari itu, Kapolres Tuban mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap dan selalu mematuhi aturan serta rambu lalu lintas. Dengan demikian, laka lantas dapat dicegah dan meminimalisir fatalitas laka.
Baca Juga: Laga Persela Vs Persijap Ricuh, Suporter Rusak Fasilitas Stadion Tuban Sport Center
"Faktor utama tingginya angka laka lantas ini karena kelalaian pengendara, ditunjang dengan fasilitas jalan yang bergelombang dan berlubang," tuturnya.
Di tahun yang sama, Satlantas Polres Tuban melakukan penilangan sebanyak 6.424 kasus, dengan tren penurunan sekitar 58,85 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 15.613 kasus. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News