TPPI Tuban Komitmen Tingkatkan Produksi Revamping Aromatik

TPPI Tuban Komitmen Tingkatkan Produksi Revamping Aromatik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban tancap gas menyelesaikan proyek revamping aromatik setelah sukses menuntaskan pembangunan 5 tangki. TPPI sejauh ini telah menuntaskan final investment decision (FID), sehingga akan dilanjutkan EPC ISBL proyek revamping aromatik guna meningkatkan kapasitas produksi paraxylene dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton setiap tahunnya.

“Proyek revamping aromatik yang akan memakan total biaya USD 200 juta untuk keseluruhan OSBL dan ISBL ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berpotensi untuk dapat menghemat current account deficit (CAD) hingga 410 juta USD per tahun,” kata Direktur Utama PT Kilang Internasional, Djoko Priyono, Senin (3/1).

Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi

Ia menuturkan, TPPI juga berusaha meningkatkan kapasitas platforming dari 50 KBD menjadi 55 KBD. ISBL proyek revamping aromatik mencakup modifikasi pada heater, unit CCR, dan tray kolom distalasi, serta penggantian adsorbent unit parex dengan tipe baru dan penggantian katalis unit isomar dan tatoray.

"Sehingga mulai tahun 2023, TPPI dapat menutupi kekurangan pasokan produk aromatik dalam negeri yang selama ini didominasi oleh produk impor. Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang mencanangkan pengembangkan TPPI sebagai bagian dari industri petrokimia terintegrasi," tuturnya.

Menurut dia, TPPI di bawah naungan PT (Persero) melalui PT Kilang Internasional terus bergerak untuk merespon permintaan pasar. Proyek ini juga dipicu atas tingginya permintaan produk petrokimia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yang mana produk petrokimia diproyeksikan meningkat sebesar 5 persen setiap tahunnya. 

Baca Juga: Warga Lamongan Sambut Positif Penerapan QR Code untuk Pertalite

Ia memaparkan, permintaan petrokimia seperti polypropylene (PP), polyethylene (PE), dan paraxylene (PX), serta benzene (Bz) akan meningkat hingga 7,6 juta ton per tahun. Sementara itu, kapasitas produksi petrokimia saat ini hanya mencapai 1,6 juta ton per tahun.

"Proyek revamping aromatik ini akan lebih mengokohkan peran TPPI sebagai produsen produk aromatik terbesar di Indonesia, dan juga sebagai salah satu langkah mewujudkan visi sebagai Perusahaan Petrokimia dan energi kelas dunia," paparnya. (gun/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kilang Minyak Pertamina Terbakar, 5 Luka Berat, 15 Luka Ringan, Ini Suara Greepeace':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO