Tari Kolosal Ngoyek Kupang Ribuan Siswa di Sidoarjo Pecahkan Rekor Muri
Editor: Siswanto
Wartawan: Mustain
Sabtu, 12 November 2022 20:23 WIB
Ia menyebut, kearifan lokal atau Local Wisdom harus terus dijaga. Salah satunya dengan kegiatan yang dapat mengangkat dan mengingatkan kembali kearifan lokal Sidoarjo.
"Ini juga menjadi pembelajaran penting bagi generasi untuk tidak lupa sejarah dan mencintai daerahnya," ucap alumni Unair ini.
Bupati menambahkan, kecintaan kepada daerah harus ada pada diri masyarakat Sidoarjo. Dengan kecintaan itu ia yakin pembangunan akan semakin maju, karena sumbangsih bagi pembangunan dilakukan dengan hati.
"Semakin cinta generasi muda kepada daerahnya, maka semakin besar kemajuan di daerah itu karena semua bekerja dengan hati," kata Gus Muhdlor (panggilan karib Bupati Sidoarjo).
Dalam kesempatan ini juga dipamerkan aneka olahan kupang yang dibuat juga oleh siswa-siswi SMPN 2 Candi. Selain itu juga terdapat kerajinan tangan dari kulit kupang hasil kreasi pelajar SMPN 2 Candi.
Pencipta tari Ngoyek Kupang, Ayu Nyoman Mujiwati, mengatakan bahwa insipirasi tari ini berasal dari aktivitas nelayan saat mencari kupang di laut, proses memilah hingga mengolahnya menjadi sebuah makanan.
"Tari Ngoyek Kupang berdurasi 5 menit 19 detik. Butuh waktu enam bulan menciptakan tari ini. Untuk melatihnya ke anak-anak (siswa SMPN 2 Candi) waktunya dua bulan," ucap Ayu.
Di Kecamatan Candi, ada desa yang sebagian warganya menjadi nelayan dan mencari kupang di laut. Desa itu bernama Balongdowo. Selain menjadi kupang lontong, kupang banyak juga diolah menjadi kerupuk dan petis. (sta/sis)