Incumbent DPRD Jatim di Dapil Surabaya Masih Jadi Pilihan Masyarakat
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: M. Didi Rosadi
Senin, 10 April 2023 21:33 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tsunami politik menerpa DPRD Jatim pasca-OTT Sahat Tua Simanjuntak pada 14 Desember 2022. Sejak itu, isu dugaan korupsi hibah menjadi persepsi negatif terhadap wakil rakyat di Indrapura.
Meskipun pemberitaan dugaan korupsi hibah itu masih masif sampai saat ini. Namun ternyata isu itu tidak berpengaruh kepada elektabilitas incumbent. Setidaknya hal itu bisa terlihat di daerah pemilihan (Dapil) Kota Surabaya.
BACA JUGA:
Maling Bobol Toko Sembako di Pasar Keputran
Tak Cukup Bukti, Polsek Sukolilo Lepas Terduga Pelaku Narkoba
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Gulung 2 Pengedar Ganja Online
Info BMKG: Siapkan Payung! Sejumlah Wilayah di Jawa Timur ini Bakal Diprakirakan Hujan
"Isu dugaan korupsi hibah itu nyaris tidak berpengaruh terhadap elektabilitas incumbent anggota DPRD Jatim, terutama di dapil 1. Mungkin agak berdampak di dapil Madura yang menjadi obyek pengusutan hibah," kata Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt, Senin (10/4/2023).
Survei dapil 1 untuk DPRD Jatim yang dilakukan ARCI periode 15 - 25 Maret 2023 terlihat incumbent masih menjadi pilihan masyarakat. Dari delapan teratas, enam diisi incumbent. Hanya ada dua non incumbent yang masuk delapan besar.
Berikut ini incumbent yang masuk delapan besar, Hadi Dediyansah (Gerindra) 3,9 persen, Blegur Prijanggono (Golkar) 3,9 persen, Lilik Hendarwati (PKS) 3,8 persen, Agustin Poliana 3,7 persen, Agatha Retnosari 3,1 persen (PDI Perjuangan) dan Hartoyo (Partai Demokrat) 2,1 persen.
Simak berita selengkapnya ...