Dewan Pers akan Gelar Deklarasi Capres-Cawapres untuk Kemerdekaan Pers | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dewan Pers akan Gelar Deklarasi Capres-Cawapres untuk Kemerdekaan Pers

Editor: Redaksi
Rabu, 17 Januari 2024 19:07 WIB

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, saat memimpin rapat bersama tim pemenangan capres-cawapres.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com mengajak para capres-cawapres untuk menyatakan komitmen terhadap kemerdekaan pers. Penyampaian deklarasi sebagai komitmen itu bakal dilakukan di Hall  pada 7 Februari 2024. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua , Ninik Rahayu, di depan tim pemenangan capres-cawapres, Rabu (17/1/2024). Ia menegaskan, deklarasi kemerdekaan pers bukanlah debat capres-cawapres.

“Debat capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah berakhir pada 4 Februari. Itu merupakan debat terakhir. Kami tidak ingin membuat masyarakat malah bingung jika masih ada debat lagi,” ujarnya di Gedung , .

Ninik menambahkan, andai mengadakan debat dan kemudian terjadi selisih pendapat, akan sulit untuk mencari simpul akhir dari perbedaan pendapat yang tajam. Menurut dia, hal itu bisa membuat masyarakat tidak punya informasi yang pasti sehingga kebingungan.

Disebutkan pula, masyarakat pers ingin ketiga capres-cawapres bisa hadir dalam deklarasi itu, “Bila ada yang tidak bisa hadir, masyarakat tentu akan menafsirkan dan bisa memberi penilaian atas komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers.”

Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Kemerdekaan Pers oleh Capres-Cawapres, Totok Suryanto, yang juga anggota mengatakan bahwa pemilihan 7 Februari sudah dengan pertimbangan matang agar tidak mengganggu sisa masa kampanye ketiga pasangan calon. 

“Kami cuma minta waktu satu jam saja untuk ketiga pasangan calon. Kami yakin ketiga capres-cawapres tidak keberatan dan punya komitmen tinggi terhadap kemerdekaan dan kualitas pers nasional,” tuturnya.

Pers, lanjut Totok, memiliki posisi strategis dalam konstelasi politik nasional. Apalagi, pers merupakan pilar keempat demokrasi. Indeks kemerdekaan pers (IKP) nasional pun ikut mempengaruhi tingkat demokrasi suatu negara.

Soal permintaan beberapa pihak agar pada acara itu juga sekaligus menggelar debat capres-cawapres terkait pers, Totok menyatakan tidak bisa memenuhinya karena haruslah bersikap netral dan tidak boleh bermain politik secara langsung. Apabila ada debat, dikhawatirkan bisa tergiring pada opini seolah berperan mengarahkan pilihan pada calon tertentu.

Selain 11 konstituen yang akan menerima komitmen deklarasi capres-cawapres untuk kemerdekaan pers, juga akan mengundang para pimpinan media massa dan tokoh-tokoh pers. Totok berharap, tokoh pers ikut menjadi saksi komitmen para pasangan calon presiden-wapres.

“Kapolri dan panglima TNI juga kami undang. Kedua institusi itu sudah berkomitmen menjaga netralitasnya dalam pemilu. Beliau berdua juga sudah memastikan untuk bisa hadir di acara kami,” paparnya. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video