Bantuan Beras Diperpanjang hingga Juni 2024, Bapanas: Bisa Tekan Inflasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bantuan Beras Diperpanjang hingga Juni 2024, Bapanas: Bisa Tekan Inflasi

Editor: Arief
Senin, 04 Maret 2024 19:13 WIB

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 30 Januari 2024. Saat berdialog dengan warga, Presiden mengatakan bahwa bantuan tersebut akan diberikan hingga bulan Juni. Foto: BPMI Setpres

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Badan Pangan Nasional () menjelaskan, bahwa bantuan pangan beras pemerintah akan diperpanjang hingga Juni 2024. Menurut , bantuan pangan tersebut dapat menekan laju .

Diketahui, pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras tersebut kepada 22 juta penerima bantuan pangan (PBP), dengan masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kg.

"Data membuktikan bahwa penyaluran bantuan pangan yang sejak awal 2023 kita salurkan, waktu itu bulan Maret, kemudian saat ini juga dilanjutkan sampai Juni 2024, itu ternyata berdampak terhadap penahan laju ," kata Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Rachmi Widiriani dalam diskusi bertajuk "Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok" secara virtual, Senin (4/3/2024).

Rachmi mengatakan, adanya bantuan pangan beras ini, dapat membantu masyarakat penerima manfaat untuk tidak berebut beras ke pasar selama 2-3 minggu.

"Dan ini (bantuan pangan beras) akan terus diberikan sampai 6 bulan tahun 2024," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, produksi beras dalam waktu 8 bulan terakhir, di bawah angka kebutuhan per bulan, yaitu sekitar 2,5 ton per bulan. Oleh sebab itu, ia mengatakan, pemerintah menggelontorkan bantuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai bentuk intervensi.

Rachmi juga mengatakan, pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 3,6 juta ton untuk mengamankan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2024.

"Ini sudah komitmen dan Bapak Kepala sudah menugaskan kepada Bulog untuk menggelontorkan SPHP dari cadangan pangan pemerintah dan izin impor sudah diberikan, jadi sekarang ini ada di posisi 1,6 juta ton beras di Bulog," tutur dia.

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat periode Februari 2024, meningkat dibandingkan Januari. Pemicu dari naiknya tersebut, adalah dari kenaikan harga beras.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan, tingkat bulanan (month to month/mtm) mencapai 0,37 persen pada Februari lalu. Ini meningkat dibanding Januari lalu sebesar 0,04 persen.

“Tingkat bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu," kata dia, dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024). (rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video