Wacana Pembentukan Global Water Fund, Pj Wali Kediri: Sungai Brantas Harus Dapat Manfaatnya
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 22 Mei 2024 22:03 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah mendorong pembentukan Global Water Fund atau Dana Air Dunia dalam high level meeting dengan delegasi negara-negara yang mengikuti World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Negara-negara peserta WWF ke-10 telah melihat keseriusan dan komitmen Indonesia untuk mengatasi isu terkait air. Global Water Fund diyakini bisa menjadi solusi untuk mengatasi hambatan fiskal terkait proyek-proyek air.
BACA JUGA:
Jalankan Amanat PermenPAN-RB 9/2023, Inspektorat Kota Kediri Gelar Evaluasi RB triwulan II
Targetkan Pencapaian Lebih Tinggi, TPPS Kota Kediri Susun Laporan Semester I RAN Pasti 2024
Tujuan Pemkot Kediri Undang Kepala Sekolah dan Operator BOS Ikuti Sosialisasi
Jelang Pilkada 2024, Bakesbangpol Kota Kediri Berikan Sosialisasi Pendidikan Politik ke Masyarakat
Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, merespons positif inisiatif tersebut. Menurut dia, Kota Kediri yang secara alamiah dibelah oleh Sungai Brantas bisa mengambil peran dan mendapatkan manfaatnya jika Dana Air Dunia bisa benar-benar terwujud.
"Soal sumber daya air ini harus menjadi tanggung jawab global, jangan hanya berfikir soal hutan saja. Kita lihat saja secara objektif, terkait air ini, terutama daerah yang tidak memiliki laut, kita lebih banyak bekerja sendiri. Padahal kami di daerah juga punya sumber mata air dan sungai," ucapnya, Rabu (22/5/2024).
"Kota Kediri seharusnya sangat strategis posisinya karena tepat dibelah oleh Sungai Brantas. Kami memiliki 27 mata air yang selama ini mensuplai air ke Sungai Brantas, jadi urusan debit air itu daerah juga berkepentingan," imbuhnya.
Pemkot Kediri, lanjut Zanariah, juga (tidak) khawatir jika masyarakat terus menerus bergantung dengan air tanah untuk suplai air bersih. Ia pun berharap, kelak jika Dana Air Dunia benar-benar terbentuk, daerah seperti Kota Kediri bisa ikut menikmatinya.
"Seharusnya sudah saatnya Kota Kediri bisa membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Brantas untuk memanfaatkannya menjadi air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan warga. Kalau daerah yang di hilir bisa memanfaatkan air Sungai Brantas, seharusnya Kota Kediri yang berada di hulu dan tengah juga bisa," paparnya.
"Karena kalau sungai itu tidak sehat, baik dari debit hingga kualitas airnya, laut juga otomatis tidak sehat. Saya berharap dana air tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tapi juga digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga sungai," tuturnya menambahkan.
Ia mencontohkan, di Kota Kediri ada komunitas warga di Kelurahan Pakunden yang menyelenggarakan balap kapal mini untuk bersih-bersih sungai, "Kalau dilihat sebenarnya ini event kecil, namun itu inisiatif dari warga secara mandiri, itu menurut saya lebih riil untuk menjaga sumber daya air, dari pada hanya sekedar slogan dan pasang poster pengumuman." (uji/mar)