Apakah Lari Setiap Hari Punya Efek Buruk Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Apakah Lari Setiap Hari Punya Efek Buruk Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya

Editor: Annisa'a Ambarnis
Senin, 15 Juli 2024 10:35 WIB

Apakah Lari Setiap Hari Punya Efek Buruk Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lari merupakan jenis olahraga yang mudah untuk dilakukan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Baru-baru ini muncul tren disebut run streak yang dilakukan pada jarak minimal 1,6 km setiap hari, baik di outdoor maupun treadmill. Namun apakah lari setiap hari aman untuk tubuh?

Dilansir dari The Conversation, berikut 5 :

1. Kerusakan tubuh

Latihan yang terus menerus dilakukan dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Dalam kasus ekstrem, lari yang terus dilakukan bisa memicu terjadinya jaringan parut ringan pada jantung.

2. Cedera

Lari setiap hari memicu cedera akibat terlalu sering berlatih. Hal itu memengaruhi hingga 70 persen pelari.

Penyebab Utama cedera yang sering terjadi ialah stabilisasi otot pinggul yang buruk pada pelari. Jenis cedera ini lebih mungkin terjadi seiring dengan meningkatnya volume latihan.

3. Penurunan kekebalan tubuh

Lari setiap hari justru melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi fungsi sel-sel kekebalan tubuh.

Hal itu dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan menyebabkan perubahan hormon yang drastis, seperti penurunan adrenalin dan testosteron hingga 40 persen.

4. Sindrom bokong mati rasa

Apabila Anda merasakan bokong mati rasa atau sakit yang menjalar hingga ke pinggul, punggung Bawah, belakang kaki, dan lutut, Anda mungkin mengalami tendinopati gluteus medius yang dikenal sebagai sindrom bokong mati rasa.

Hal itu bisa terjadi pada pelari jarak jauh dan orang yang terlalu banyak duduk.

5. Sering buang air kecil

Hasil studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa 30 persen wanita yang aktif berlari pernah mengalami inkontinensia urine.

Prevalensi inkontinensia urine paling tinggi dilaporkan terjadi pada wanita yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari. Hal itu dapat terjadi karena otot-otot panggul melemah saat berlari.

6. Kehilangan gairah seks

Hasil studi yang diterbitkan Jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise menjelaskan bahwa beberapa pria yang lari setiap hari justru mengalami penurunan libido. Hal itu dikarenakan adanya penurunan kadar testosteron.

Dikutip dari Eat This Not That dan Mayo Clinic, yaitu sekitar 9,6 km dalam seminggu.

(ans)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video