Kasus Perceraian Guru di Gresik Tinggi, Kadispendik Lakukan Konseling
Editor: nur syaifudin
Wartawan: suhud almanfaluti
Jumat, 27 November 2015 11:12 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tingginya angka gugatan penceraian di kalangan guru di lingkup Dispendik (Dinas Pendidikan) Pemkab Gresik, membuat Dispendik melakukan langkah antisipatif.
Adalah, Kepala Dispendik Pemkab Gresik, Mahin, Spd mengakui, kalau kasus gugatan cerai yang menimpa guru di bawah naungan Dispendik, cukup tinggi. Karena itu, pihaknya sekarang tengah lakukan langkah proteksi. "Saya terus berupaya adakan pendekatan, konseling, agar para guru yang tengah lakukan upaya cerai tidak jadi," kata Mahin, Jumat(27/11).
BACA JUGA:
Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng
Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian
Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
Ditegaskan Mahin, langkah proteksi itu di antaranya, dengan cara mengundang guru bersangkutan untuk dimintai klarifikasi soal penyebab mereka lakukan langkah gugatan perceraian.
Kemudian, mereka diajak diskusi soal dampak yang akan ditanggung baik si pelaku sendiri maupun anak-anak pelaku dan keluarga pelaku pascaperceraian. "Sudah banyak yang kami panggil untuk diberikan pengarahan agar mereka tidak jadi bercerai," jelas mantan Kepala Bagian Umum Setda ini.
Mahin menjelaskan, bahwa guru yang banyak melakukan gugatan cerai itu guru dari kalangan perempuan. Mereka memutuskan perceraian karena beberapa faktor. Di antaranya, suaminya sudah tidak bertanggungjawab, baik memberikan nafkah secara lahir maupun batin.
Kemudian, ada suami yang sudah tidak setia, yakni serong dengan perempuan lain. Karena mereka sudah tidak menemukan titik temu, akhirnya memutuskan bercerai. "Rata-rata guru yang memutuskan bercerai itu karena sudah merasa bisa mandiri tanpa suami karena penghasilanya cukup," terangnya.
Mahin mengaku, tidak ingin kasus perceraian yang menimpa anak buahnya tersebut terus berlanjut. Untuk itu, pihaknya akan intens lakukan pembinaan. "Kami akan sering lakukan pembinaan, baik lewat pertemuan atau kegiatan lain," pungkasnya. (hud)