Kabupaten Gresik Pecahkan 2 Rekor MURI dalam Waktu Bersamaan
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Minggu, 19 Juni 2016 17:07 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Gresik kembali menorehkan sejarah sebagai daerah yang dikenal dengan kota santri dan kota wali. Sabtu (18/6) malam, Kabupaten Gresik secara bersamaan memecahkan dua rekor MURI (museum rekor Indonesia) sebagai bentuk penghargaan masyarakat Gresik yang melestarikan tradisi daerah santri.
Kedua rekor Muri tersebut, pertama, jumlah pengunjung bazar Ramadan terbanyak dengan mengenakan busana sarung. Sedangkan rekor Muri kedua, penampilan massal seni Rodhat Ishari (Ikatan Seni Hadrah Indonesia) Kabupaten Gresik dengan peserta 18.600, terbilang terbanyak se-Indonesia.
BACA JUGA:
Kunjungi Wisata Mangrove Karangkiring Gresik, Ning Nurul Lakukan Pembinaan 10 Program Pokok PKK
Plt Bupati Gresik Salurkan 335 Paket BLT DBHCHT di Ujung Pangkah dan Panceng
Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
2.000 ASN Pemkab Gresik Ikuti Pembekalan Penilaian Kompetensi 2024
Puluhan ribu peserta busana sarung dan hadrah ini dipimpin langsung oleh Bupati Sambari Halim Radianto beserta Wakil Bupati, Moh. Qosim. Perhelatan Akbar Bazar Ramadan yang berlangsung di GJS (Gelora Joko Samudro) itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
Turut hadir meramaikan pagelaran massal tersebut beberapa kelompok otomotif di Gresik serta masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Gresik yang semuanya mengenakan sarung dan berkopiah.
Kegiatan ini merupakan gagasan murni Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto yang terus berupaya melestarikan tradisi kota santri. Menurut Bupati, gagasan ini berawal dari keinginannya untuk menegaskan Gresik sebagai kota santri yang sekaligus kota industri.
“Gresik punya ribuan industri sarung mulai kecil sampai besar, mulai yang memakai alat tenun bukan mesin (ATBM) sampai produksi sarung yang pakai mesin," kata Bupati.
Selain itu, lanjut Bupati Gresik juga ada ratusan pondok pesantren mulai dari yang kecil sampai yang besar dan terkenal. Bahkan santrinya ada yang dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunai serta beberapa negara Islam di luar Asia.
"Dari ratusan pondok tersebut tumbuhlah Seni Rodhat Ishari yang pada saat sekarang ini tidak hanya monopoli pondok pesantren. Hampir setiap kelompok masyarakat punya kelompok Rodhat Ishari ini," jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...