Pedagang Pasar Sayur Batu Pertanyakan Pengundian Kios dan Los | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pedagang Pasar Sayur Batu Pertanyakan Pengundian Kios dan Los

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Minggu, 26 Januari 2020 16:49 WIB

Pedagang sayur di pasar Kota Batu berharap segera dipindahkan ke lokasi yang baru.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - PT Bintang Wahana Tata (BWT) yang menjadi kontraktor pembangunan pasar sayur Kota Batu tahap 2 kembali memastikan deadline tanggal 28 Januari 2020 akan tercapai. Bahkan, diklaim per 26 Januari 2020 progres pengerjaan sudah mencapai 99 persen.

"Ya, sampai hari Minggu tanggal 26 Januari 2020, progres sudah mencapai 99 persen. Tinggal finishing bagian depan pintu masuk," ujar Febri Hartanto, pimpro dari PT BWT, Minggu (26/1).

Karena sudah yakin rampung Selasa (28/9) sesuai batas akhir perpanjangan kontrak, PT BWT sudah menyiapkan berkas Berita Acara Serah Terima (BAST) yang akan disampaikan ke Dinas PU Pemkot Batu.

"Seperti lazimnya prosedur serah terima proyek, jadi ada undangan serah terima pekerjaan dengan PPK dari Dinas PU dengan melampiri BAST antara kedua belah pihak," jelas Febri.

Sementara itu, dua hari menjelang serah terima pembangunan pasar sayur tahap 2, ternyata pengundian los dan kios yang akan ditempati pedagang hingga saat ini belum dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu.

"Masih belum mas. Masih dalam tahap pengolahan data pedagang dan konsep pembagian kios maupun los yang adil," ujar Agus, ketua paguyuban pedagang Pasar Sayur Batu.

Menurut Agus, pihak pedagang menginginkan Diskumdag segera melakukan pengundian agar setelah diserahterimakan ke Pemkot oleh kontraktor, pedagang langsung bisa menempati kios atau los di dalam bangunan pasar.

"Terus terang mas, kami para pedagang sayur ingin sekali segera menempati lokasi yang baru. Kami sudah lama jualan di luar. Kami sering kehujanan. Kami ingin tempat yang definitif," ujarnya.

Saat ini, Agus membawahi sebanyak 50 pedagang sayur yang menempati sisi depan pasar, sisi kanan kiri pasar, dan belakang pasar yang menghadap keluar. Mereka berjualan bawang, kentang, obat pertanian, dan 7 orang berjualan makanan.

Ia juga sudah mendengar kabar bahwa saluran drainase di pasar yang baru masih kurang bagus. Namun demikian, Agus tidak mempermasalahkan karena masih ada jaminan 6 bulan dari kontraktor.

"Seyogyanya pedagang bisa menempati kios maupun los di masa pemeliharaan sehingga perbaikan hal yang belum baik akan lebih cepat dibenahi," katanya.

Terkait hal ini, Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono belum bisa dikonfirmasi. Namun, Kabid Perdagangan Diskumdag Kaero Latif mengungkapkan, pengundian masih akan menunggu peresmian pasar sayur. Namun, ia belum bisa memastikan kapan waktu peresmian.

Sementara itu, H. Nur Ali, anggota Komisi B DPRD Kota Batu mengungkapkan, saat sidak kedua belum lama ini pihaknya meminta kepada pedagang menunda menempati bangunan pasar yang baru karena dinilai belum layak. Di antaranya saluran drainasenya yang perlu perbaikan.

"Info dari Diskumdag, bahwa pedagang sudah tidak sabar ingin menempati area pasar yang baru dibangun ini. Tapi untuk sementara kami cegah karena tempatnya belum layak. Salah satunya got saluran air yang belum beres," ujarnya.

Sedangkan Ilyas, S.Sos, anggota Komisi B lainnya menyampaikan aspirasi para pedagang, bahwa mereka menginginkan Pasar Sayur Kota Batu bisa ramai kembali pasca dibangunnya pasar sayur tahap 2.

"Yang jelas, pedagang ingin pasar sayur ramai kembali. Maka perlu ada pengelolaan yang bagus dan profesional dari instansi terkait," ujar politikus Golkar tersebut. (asa/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video