Rencana Jokowi Hadiri Perayaan Natal di Papua Jadi Pro-Kontra | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rencana Jokowi Hadiri Perayaan Natal di Papua Jadi Pro-Kontra

Sabtu, 20 Desember 2014 17:01 WIB

Jokowi. foto vivanews.com

BangsaOnline-Presiden Joko Widodo () rencananya bakal menghadiri perayaan Natal di dan Barat. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Rakyat Barat Vitalis Yumthe beberapa waktu lalu.

Yumthe mengatakan, berjanji bakal menghadiri perayaan Natal di saat pihaknya berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta semasa menjabat sebagai gubernur DKI.

"Janji itu diucapkan oleh dalam pertemuan bersama Majelis Rakyat Provinsi dan Barat pekan lalu di Kantor Gubernur DKI di Jakarta," kata Yumthe di Manokwari seperti dikutip Antara, Minggu (14/9).

Selain merayakan Natal, kata Yumthe, juga berjanji setelah dilantik nanti dia akan mengundang tokoh-tokoh dan Barat untuk berdialog di Istana Negara.

Belum sampai menghadiri Natal di , kini rencana kedatangan orang nomor satu di republik Indonesia itu sudah menuai kontroversial. Berikut ini kontroversi rencana kedatangan ke :

Sekitar 30 massa anggota Aliansi Mahasiswa (AMP) Komite Kota Malang, Jawa Timur, menggelar aksi long march dari Stadion Gajayana menuju Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (19/12). Mereka menyebut aksinya memperingati hari perampasan hak bangsa oleh Indonesia.

Dalam orasinya mereka menuntut Presiden agar memberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat . Selain itu juga meminta Presiden agar menarik anggota TNI dan Polri dari .

"Kami menolak kedatangan Presiden Indonesia, Joko Widodo pada 27 Desember 2014 ke ," kata juru bicara aksi Yustus Yakusamon, Jumat (19/12).

Yustus dan kawan-kawan mempertanyakan rencana kunjungan ke . Aksi penembakan yang terjadi di belakangan sangat menyakitkan mereka. Aparat militer harus bertanggung jawab.

" sudah memberi kami bingkisan Natal 8 orang tewas dan 13 orang kritis, mereka semua anak-anak SMA. mau merayakan Natal di sana? Kami tegas menolak," kata Yustus.

Kekerasan, kata Yustus, tidak hanya kali ini terjadi, tapi sekian kali bahkan tidak terhitung. Seperti Operasi Mandala pada 1962 dan lain sebagainya, tanpa ada penyelesaian hukum.

1 2

Sumber: merdeka.com

 

sumber : merdeka.com

 Tag:   Jokowi Papua

Berita Terkait

Bangsaonline Video