DEWG G20 Jadi Momentum Tentukan Arah Ekonomi Digital Dunia

DEWG G20 Jadi Momentum Tentukan Arah Ekonomi Digital Dunia Menkominfo, Johnny G Plate, saat menghadiri Kick Off Meeting Digital Economy Working Group di Jakarta Pusat, Selasa (15/3). Foto: Biro Humas Kemenkominfo

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Perekonomian digital telah menjadi salah satu penopang utama pemulihan Indonesia dan dunia akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun terakhir. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), G Plate, mengatakan bahwa momentum merupakan kesempatan bersejarah bagi Indonesia menjadi bagian dalam menentukan arah perkembangan ekonomi digital global.

"Dalam memantapkan posisi strategis menavigasikan arah perkembangan lanskap perekonomian digital dunia," ujarnya saat memberikan sambutan dalam (DEWG) di Jakarta Pusat, Selasa (15/3).

Menurut dia, pembahasan yang akan berlangsung sepanjang bulan Maret hingga September 2022 sekaligus menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memandu diskusi antarnegara dalam isu tata kelola ekosistem digital global.

"Kementerian Kominfo selaku pengampu DEWG juga telah dan akan terus melakukan streamlining isu digital lintas Working Groups dan Engagement Groups untuk menghadirkan kolaborasi dan kerja sama sinergis lintas sektor untuk isu digital," tuturnya.

yang bertajuk 'Recover Together, Recover Stronger' hadir mengangkat tiga agenda prioritas, yakni arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi energi berkelanjutan. 

Secara spesifik, pembahasan agenda transformasi berbasis digital menjadi agenda yang dibahas setidaknya oleh 12 Working Group dan 10 Engagement Groups di bawah Sherpa Track. Digital Economy Working Group (DEWG) sendiri akan membahas tiga isu prioritas yaitu: (1) Connectivity and Post-COVID-19 Recovery, (2) Digital Skills and Digital Literacy, dan (3) CrossBorder Data Flow and Data Free Flow with Trust.

"Ketiganya merupakan isu yang menjadi prasyarat utama dalam optimalisasi transformasi berbasis digital, termasuk ekonomi digital," kata Menkominfo.

Ia menilai, kegiatan perekonomian digital menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan baik secara valuasi maupun partisipasi masyarakat sehingga mendorong transformasi digital yang merata. Pada tahun ini, diperkirakan ada 4,9 Miliar pengguna internet dunia termasuk 204 juta pengguna internet di Indonesia, serta terdapat lalu lintas dan konsumsi data sebesar 64,2 Zettabytes di tahun 2020 dan diprediksi bertumbuh 3 kali lipat sebesar 181 Zettabytes pada 2025.

"Global Data Consumption diproyeksikan akan bertambah dengan CAGR sebesar 26,9% sejak tahun 2020 sampai dengan 2025," ungkapnya.

Dilansir dari data Kementerian Perdagangan (2021), menyebut pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus berkembang dengan Gross Merchandise Value sebesar USD70 Miliar Dolar Amerika Serikat pada 2021 dan diproyeksikan sebesar USD315.5 Miliar di tahun 2030.

"Pertumbuhan konsumsi data yang besar dan cepat secara masif akan mendorong pembangunan pusat data (cloud computing) dan pertumbuhan ekonomi digital dunia," ucapnya.

Menkominfo menekankan optimalisasi potensi ekonomi digital melalui pembangunan cloud computing dan ICT Infrastructure mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan dan inklusif.

"Pemerintah Indonesia di bawah direktif Presiden Bapak Joko Widodo terus melakukan penggelaran pembangunan infrastruktur hulu digital (upstream ICT Infrastructure), baik jaringan tulang punggung Fiber Optic, Microwave Link, High Throughput Satellite dan Base Transceiver Station yang merata di seluruh wilayah Tanah Air," paparnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO