Dugaan Penipuan Proyek Jasmas di Gresik, Polisi Bakal Panggil 3 Saksi Kamis Besok

Dugaan Penipuan Proyek Jasmas di Gresik, Polisi Bakal Panggil 3 Saksi Kamis Besok M. Irfan Choirie.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik bakal melakukan pemanggilan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan soal laporan dugaan penipuan proyek jaring aspirasi masyarakat (jasmas) abal-abal. Pemanggilan beberapa saksi itu dijadwalkan pada Kamis (21/4) mendatang.

"Kemarin sudah kami tanyakan ke Penyidik Pidana Tertentu (Pidter) Polres Gresik soal perkembangan pengaduan klien kami. Kamis minggu ini diajdwalkan dipanggil para saksi," ucap M. Irfan Choirie, kuasa hukum Mukahar, warga Desa Bulangan yang menjadi korban saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (19/4/2022).

Untuk tahap awal, ada tiga saksi yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Meraka adalah Kepala Desa (Kades) Bulangan Mudlohan, Mukahar, dan Ikhwan Haji.

"Mereka akan dipanggil untuk tindak lanjut aduan klien kami terhadap Moh. Salim, warga Desa Mentaras RT 010 RW 004, Kecamatan Dukun, atas dugaan tindak pidana penipuan pasal 372, 378 jo to 379 huruf (a) KUHP," jelas adik Politikus Senior DPP Partai Nasdem, Efendi Choirie ini.

Menurut Irwan, tiga orang tersebut adalah korban dugaan yang dilakukan Salim. Ketiganya sudah terlanjur memberikan fee hingga ratusan juta rupiah, namun proyek yang dijanjikan Salam tak kunjung terealisasi.

Mudlohan telah memberikan fee sebesar Rp200 juta kepada Salim dengan iming-iming proyek jasmas berupa pembangunan jalan poros desa (JPD) di Desa Bulangan sepanjang 1 kilometer, dengan anggaran Rp1,050 miliar.

Kemudian Mukahar, selaku pelapor, telah memberikan fee sebesar Rp45 juta dengan janji proyek jasmas berupa pembangunan MTs Miftahul Ulum di Desa Bulangan.

Adapun Ikhwan Haji, telah memberikan fee untuk sejumlah proyek jasmas. Di antaranya, fee Rp35 juta untuk proyek jasmas pembangunan Madarasah Iftida’iya Darul Ullum Desa Gedongkedoan Kecamatan Dukun dengan nilai Rp. 300.000.000.

Kemudian, fee sebesar Rp 30 juta untuk proyek jasmas pembangunan MI Hidayatussalam, Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, senilai Rp. 300.000.000.

"Juga, ada MI di Desa Mentaras dan Desa Iman, keduanya di Kecamatan Dukun. Sudah berikan fee yang nilainya sama dengan sekolah lain dengan dijanjikan proyek jasmas Rp 300 juta," beber Irfan.

Menurut Irfan, uang fee yang diberikan oleh para korban kebanyakan adalah adalah uang dari hasil pinjaman. Ada yang pinjam dari kepala desa lain, dan perangkat desa. Ada juga yang pinjam dari guru, dan keluarga.

"Jadi, sekarang para korban itu pusing karena ditagih yang meminjami uang setelah jatuh tempo waktu yang dijanjikan," terangnya.

Di sisi lain, Salim menjanjikan kepada para korban bahwa proyek jasmas itu akan cair pada tanggal 4 Maret 2022. Sementara uang pinjaman itu dijanjikan oleh para korban akan dikembalikan pada 7 Maret.

"Sekarang ya rata-rata (korban) tak bisa mengembalikan karena tak ada uang," tutup Irfan. (hud/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO