![Proyek Tol Demak-Tuban Berpotensi Tabrak Fasilitas Umum, Sekolah dan Masjid Terancam Digusur Proyek Tol Demak-Tuban Berpotensi Tabrak Fasilitas Umum, Sekolah dan Masjid Terancam Digusur](/images/uploads/berita/700/0b64f0c5cdac5097f63bc48091322e48.jpg)
"Tapi jika memang betul-betul tidak bisa dialihkan lagi kita tetap ikut pemerintah, tapi harus sesuai dengan aspirasi warga. Artinya seandainya ada ganti rugi harus sesuai lokasinya, keadaanya dan bangunannya jangan sampai terkurangi," kata Agus.
Dia berharap, jika nantinya di wilayahnya terdampak proyek tol jangan sampai merugikan masyarakat. Sebab, dampak tol ini sangat luar biasa seperti kemungkinan besar terjadi banjir di lahan yang ada di sekitarnya.
"Yang pasti keberadaan proyek tol ini jangan sampai menimbulkan permasalahan baru," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala SMA Negeri Plumpang, Sri Mirah, tidak mempermasalahkan jika lokasi SMAN Plumpang dipindah akibat dampak pembangunan jalan tol. Namun begitu, bangunan yang baru nanti harus sesuai dengan standart sekolah sebelumnya.
Seperti lokasi, fasilitas yang disediakan harus memenuhi kriteria sekolah sehat dan sekolah adiwiyata. Sebab, SMAN Plumpang bersiap menuju sekolah adiwiyata tingkat nasional.
"Pada intinya kami mendukung proyek nasional ini. Tapi SMAN Plumpang sudah terkateditasi A, dan telah memenuhi standart sekolah sehat dan adiwiyata tingkat provinsi. Jadi bangunan yang baru nanti harus aman dan nyaman terus lingkungannya sehat," ucap Mirah.
Proyek pembangunan jalan tol ruas Demak-Tuban sepanjang 108,58 kilometer yang akan melewati 40 desa dari 6 kecamatan di Kabupaten Tuban. Yaitu, Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Kerek, Merakurak, Semanding, dan Plumpang. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News