Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Dishutbun Bondowoso Kembangkan Produk Kerajinan Ramah Lingkungan

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Dishutbun Bondowoso Kembangkan Produk Kerajinan Ramah Lingkungan Kadis Hutbbun HM. Erfan Gani saat acara Temu Usaha serta menunjukkan hasil olahan kerajinan bambu. (sugiyanto/BANGSAONLINE)

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka konservasi penguatan ekonomi masyarakat dan peluang pasar, Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Bondowoso melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha dan pengrajin klaster bambu dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, HM. Ervan Gani, kepada sejumlah wartawan mengatakan, diselenggarakannya temu usaha ini dalam rangka mencari peluang pasar, sehingga para petani bambu dan pengrajin bisa menyamakan persepsi dalam mengembangkan produksi serta pemasaran hasil kerajinan bambu.

Menurutnya, pelaku usaha dan pengrajin bambu sebagai pelaku ekonomi kerakyatan dinilai mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat bondowoso.

“Pemerintah akan meningkatkan program ekonomi kerakyatan untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi kreatif melalui kluster bambu yang sudah berkembang saat ini,” ujar Erfan, mantan Kepala BAPPEDA ini kepada wartawan usai acara pertemuan dengan para pelaku usaha dan pengrajin kluster bambu kemaren.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurut mantan Kepala Dinas Pertanian ini, salah satunya pengembangan industri kreatif dan produk ramah lingkungan seperti kerajinan bambu harus ditingkatkan. Sebab kluster bambu sebagai salah satu komoditas yang masuk dalam ramah lingkungan. Apalagi, peluang pasar eksport kerajinan bambu terbuka dipasar umum.

“Produk kerajinan bambu ini merupakan produk ramah lingkungan, sehingga kita dapat memanfaatkan peluang ini, karena potensi pasar kerajinan bambu dalam negeri sangat besar," imbuhnya.

Erfan, juga menguraikan bahwa peningkatan pemanfaatan kerajinan bambu sebagai komoditas akan memberikan nilai tambah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berbasis kerakyatan. Karena bambu merupakan komoditas yang dapat diolah menjadi berbagai produk seperti furnitur dan kerajinan lain.

“Keleluasaan pemanfaatan bambu memudahkan masyarakat mengolahnya menjadi berbagai macam produk sesuai skala usaha,” urainya.

Selain itu, pihaknya juga bertekad untuk menggali manfaat bambu menjadi komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga diharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk bersama-sama mengembangkan kluster bambu menjadi home industri bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

“Kami berharap peran serta masyarakat dan pelaku usaha untuk melakukan konservasi penguatan ekonomi, dan kami optimis bahwa kluster bambu ini bisa dikembangkan mengingat peluang pasar sangat menjanjikan,” harapnya.

Dalam acara temu pelaku usaha dan pengrajin bambu tersebut, pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan melibatkan berbagai stakeholders diantaranya Kadis Hutbun, Assisten Ekonomi dan Pembangunan, Kadis Pengairan, Diskoerindag, Disnakertrans, Perum Perhutani, BP DAS Sampean, dan nara sumber dari LSM Bambu Nusantara Hijau dan APIKRI Jogjakarta, serta petani bambu dan pengrajin, para penyuluh kehutanan. (gik/rvl)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO