MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Penolakan terhadap Tim Nasional (Timnas) Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia makin massif. Bahkan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, minta jangan ada tokoh dan ormas yang menjamin bahwa Timnas Israel bisa bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Alasannya, selain Indonesia tak punya hubungan diplomatik juga Israel sangat sadis membunuh banyak warga Pelestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
Pernyataan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA itu disampaikan kepada BANGSAONLINE usai menerima Wakil Ketua MPR RI, Yandri Santoso, di kediamannya, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (26/3/2023).
BACA JUGA:
- Kiai Asep Yakin Mubarok Menang dalam Pilkada Mojokerto 2024, Inilah Target Kemenangannya
- 24.000 Relawan Barra-Rizal Konsolidasi, Jenderal (purn) Tony, Tim Prabowo Kagum, Turun ke Mojokerto
- Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali
- Kiai Asep: Khofifah Simbol Idealisme, Gus Barra Bantu Korban Kebakaran dan Puting Beliung
“Karena Israel tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia, maka Timnas Israel itu tidak boleh masuk Indonesia dan tidak boleh diterima. Visa-visa diplomatik Indonesia, seperti yang dimiliki Pak Yandri, Wakil Ketua MPR, itu tertulis, boleh masuk dan dipakai ke negara mana pun kecuali Israel dan Taiwan. Nah, untuk itu pula, maka berarti orang-orang dari negara Taiwan dan Israel tidak boleh masuk Indonesia,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU sekaligus pejuang kemerdekaan RI.
Ia menyadari bahwa Timnas Israel adalah peserta Piala Dunia U-20. “Meski pun dia peserta, tapi kan dia tak punya persyaratan (diplomatik). Kan masih banyak peserta yang lain tanpa keikutsertaan Israel,”tegas Kiai Asep.
Kiai Asep justru khawatir ada orang yang menjadi perantara masuknya Israel ke Indonesia. Karena itu ia minta Kapolri, BIN dan semua aparat penegak hukum memperhatikan orang-orang menjadi perantara Israel itu.
Kiai Asep sebagai warga negara mengaku sedih sekali terhadap rencana datangnya Israel ke Indonesia. “Siapa orang yang menjadi perantara kok bisa seperti ini,” katanya.
Kiai yang aktif turun ke berbagai provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia itu terang-terangan mengaku berbeda pendapat dengan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI dan KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU.
“Mohon maaf, jika ada orang tertentu menjadi perantara sehingga Israel bisa masuk secara leluasa ke Indonesia ya tidak boleh. Ini harus menjadi perhatian bagi Kapolri, BIN dan penegak hukum,” tegasnya.
Ia minta ada kontrol pribadi. “Harus ada self control,” tegas Kiai Asep.
Menurut dia, Palestina punya jasa besar terhadap Indonesia. Sebab Palestina itulah yang kali pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dan kita tak mengakui Israel sebagai negara,” katanya.