Cegah Banjir, Forkopimcam, FPRB, dan Masyarakat Gempol Bersihkan Sungai Wrati

Cegah Banjir, Forkopimcam, FPRB, dan Masyarakat Gempol Bersihkan Sungai Wrati Jajaran TNI-Polri, forkopimcam, FPRB, dan masyarakat Gempol saat bersih-bersih aliran Sungai Wrati.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk antisipasi banjir di wilayah memasuki musim penghujan, sejumlah elemen mulai dari forkopimcam, FPRB, bersama masyarakat bergotong-royong membersihkan anak di , Kecamatan , Kabupaten Pasuruan, Jumat (8/12/2023) pagi.

Kerja bakti massal dalam rangka menghadapi musim penghujan tersebut tak hanya menggunakan tenaga manual, tapi juga alat berat berupa ekskavator.

Baca Juga: Polisi Tangkap Maling LPG di Gempol

Dari hasil kegiatan tersebut, puluhan kubik sampah yang menumpuk di bawah jembatan berhasil dibersihkan. Kebanyakan sampah berasal dari rumah tangga. Selain itu, berupa kayu, ranting, dan bambu, yang mengakibatkan aliran air tidak lancar.

Selama kerja bakti, personel Koramil 0819/20 dipimpin langsung Danramil Kapten Cba. Hadi Wibowo. Sementara personel Polsek dipimpin Kompol Indro Susetyo, sedangkan jajaran Kecamatan dipimpin H. Komari.

Giat tersebut juga diikuti warga Legok berserta perangkat yang dipimpin Kepala Nur Salam, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan , dan FPRB desa dipimpin Hadi Suar.

Baca Juga: Pokdarwis Kecamatan Gempol Dilatih Kembangkan Wisata Desa

Nursalam mengungkapkan di dan sejatinya saat ini sedang dilakukan normalisasi. Namun, sampah yang tersumbat di bawah jembatan tidak bisa dijangkau alat berat.

"Untuk itu perlu partisipasi semua pihak, yaitu dengan gotong-royong. Apabila dibiarkan, aliran sungai tak bisa mengalir secara maksimal. Sehingga, saat musim penghujan sungai tidak mampu menampung air dan akhirnya meluber ke rumah-rumah," ungkapnya.

" dan Anak Wrati ini yang menyebabkan banjir di empat desa, terutama titik rawan di Dusun Tempel. Kalau di sini tersumbat, melubernya bisa ke mana-mana," tambah Nursalam.

Baca Juga: Minim Dukungan Pemkab, Bersih-Bersih Sampah di Sungai Wrati tak Maksimal

Menurutnya, jembatan di Dusun Tempel ini seringkali menjadi tumpuan menyumbatnya sampah rumah tangga bercampur kayu dan bambu.

"Harapan kita, warga masyarakat sepanjang bantaran dan Anak Wrati sama-sama menjaga, jangan buang sampah sembarangan." pesan Nursalam. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO