KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup Pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA) di Coban Rais Kota Batu.
Dalam pelatihan yang digelar selama dua hari ini, secara khusus para pejabat pimpinan tinggi pratama diajak untuk siap dalam menghadapi kejadian bencana.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Salurkan BLT DBHCHT kepada 4.209 Buruh Pabrik Rokok Wilayah Surabaya
- Pj Gubernur Adhy Kenalkan Indahnya Alam Jatim di Acara Welcome Dinner JWG Indonesia-Perancis
- Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
- Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
Gubernur Khofifah menyampaikan pelatihan DiLA ini menjadi salah satu upaya untuk membangun kesiagaan di seluruh OPD.
Bahwasannya untuk menanggulangi bencana dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang kuat antar OPD.
"Jadi bukan hanya BPBD, Dinsos dan Dinkes, namun dibutuhkan gandengan tangan di semua institusi. Maka _awareness_ harus dibangun di seluruh OPD," kata Gubernur Khofifah, Sabtu (27/1/2024).
Terlebih, Jawa Timur berada di 'ring of fire' yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, gempa, tanah longsor, dan sebagainya.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim, jumlah kejadian bencana pada tahun 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022.
Pada tahun 2022 tercatat total 244 kejadian bencana terjadi di Jatim yang didominasi bencana banjir dan angin kencang. Sedangkan para tahun 2023 turun menjadi 117 kejadian bencana yang masih didominasi bencana angin kencang / angin puting beliung.
"Pada tahun lalu tercatat angin puting beliung menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi di Jatim. Dan kejadiannya tidak mudah diprediksi. Oleh karena itu kita harus siap siaga bersama, melakukan mitigasi bersama, dan mempersiapkan tim secara komprehensif dengan melibatkan seluruh OPD," jelasnya.