Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Sukses Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Sukses Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste Presiden Timor Leste Ramos Horta (empat dari kanan), Wadirut PI Gusrizal (paling kiri), DU PG Dwi Satriyo Annurogo (tiga dari kanan), bersama pejabat terkait saat panen padi di Kabupaten Baucau, Timor Leste. Foto: Ist.

Kerja sama ini menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung perkembangan pertanian dan pemenuhan pangan dunia, yang saat ini tengah menjadi isu global.

"Alhamdulillah demplot yang kita lakukan bisa memberikan hasil optimal sehingga mampu menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan dunia. Hasil positif demplot ini pun ditindaklanjuti dengan kerja sama Bisnis Purchase Order Perdana Distributor Timor Agronova yang telah ditandatangani, berupa pembelian 18 ton pupuk dan 2 ton pestisida yang dikirim dalam tiga kontainer," ucap Dwi Satriyo di Gresik, Rabu (15/5/2024).

Ia menambahkan, demplot di menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang telah diterapkan Petrokimia Gresik di sejumlah daerah.

Artinya, untuk satu hektare lahan padi mengaplikasikan 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus dan 200 kg ZA Plus. 

Selain itu, demplot ini juga dikawal dengan pengendalian hama menggunakan pestisida yang diproduksi Petrokimia Gresik melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu Petrosida Gresik.

"Panen demplot ini awalnya kita terget sebesar 6 ton setiap hektarenya. Ternyata teknologi kami mampu menghasilkan panen hingga 7,5 ton perhektare. Selain itu juga dengan teknologi yang ditawarkan Petrokimia Gresik, penanaman padi di bisa dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun. Padahal selama ini hanya bisa dilakukan setahun sekali," ungkapnya.

Lebih jauh Dwi Satriyo menjelaskan, kerja sama tiga kontainer tersebut baru tahap awal dari target capaian sebanyak 20 hingga 30 kontainer di tahun 2024.

Ia berharap kerja sama ini bisa mendukung di .

"Sebagai bagian dari , kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan pertanian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara tetangga, termasuk . Persoalan pangan menjadi persoalan dunia yang harus kita atasi bersama-sama," pungkas Dwi Satriyo.

Direktur Utama Petrosida Gresik, Widodo Heru Sulistyo menambahkan, Petrosida Gresik siap mensupport ketahanan dan kemandirian Pangan yang dicanangkan tahun 2025.

Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan untuk pengendalian hama dan penyakit dan menyediakan pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh tanaman, benih serta teknologi pertanian yang handal.

"Petrosida Gresik menggunakan kaidah 6T, yaitu tepat dosis, tepat mutu, tepat jenis, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu aplikasi dapat membantu memaksimalkan hasil pertanian khususnya untuk dan dibuktikan dengan hasil demplot pada ," pungkasnya. (hud/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO