Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit

Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat pemaparan dalam acara Sosialisi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perokonomian yang digelar PW Pergunu Jawa Barat di UTC Dago Hotel Bandung, Ahad, 7 Juli 2025. Foto: MMA/bangsaonline

Kedua, disiplin atau istiqamah. “Istiqamah itu lebih baik dari pada seribu karomah,” kata Kiai Asep.

Kiai miliarder tapi dermawan itu lalu mencontohkan dirinya.

“Saya istiqamah mengajar,” tambah Kiai Asep yang sangat istiqamah mengaji kitab-kitab Hadits dan Fiqh untuk para santri Amanatul Ummah, terutama seusai salat Subuh.

Ketiga, kata Kiai Asep, berakhlak mulia. Kiai Asep mengutip Hadits yang artinya bahwa sebaik-baiknya pemberian Allah adalah akhlak mulia. “Tapi yang lebih kongkrit dari akhlak adalah sopan santun atau merendah. Tapi untuk merendah itu sulit. Tapi kalau biasa dilaksanakan jadi mudah,” kata Kiai Asep.

Ia minta para guru atau profesi lain bersikap tawaddlu atau rendah hati jika ingin sukses. “Kita tak perlu sombong, kita harus tawadlu. Barangsiapa yang sombong akan direndahkan oleh Allah,” kata Kiai Asep mengutip Hadits.

Hadits tersebut juga menjelaskan bahwa Allah tak suka melihat orang sombong. “Di akhirat nanti Allah masih mau melihat orang kafir. Tapi tak mau melihat orang sombong,” ujar Kiai Asep.

Karena itu akhlak mulia menjadi salah satu faktor sukses. “Faktor keempat, damai dan kelima, kerja keras,” tukas Kiai Asep yang dikenal sebagai ulama pekerja keras dan punya kemauan keras.

Sebelumnya saat memberikan sambutan, Ketua PW PERGUNU Dr Saepullah mengungkap bahwa korban pinjol terbesar selama ini adalah orang yang berprofesi sebagai guru.

“Profesi guru terbanyak menjadi korban pinjol ilegal,” kata Kang Ipul – panggilan akrab Saepulloh.

Menurut Kang Ipul, para guru yang menjadi korban pinjol ilegal mencapai 42.0 persen.

“Sampai ada guru yang tak berani masuk kelas,” kata Kang Ipul saat menyampaikan sambutan.

Sementara rumah tangga yang menjadi korban pinjol sebanyak 18.0 persen dan PHK 21.0 persen.

Karena itu ia menyarankan agar ada pembenahan dalam pemahaman keagamaan dan kesejahteraan para guru.

Kang Ipul melaporkan bahwa hingga tahun 2023 jumlah anggota Jabar mencapai 39,239 anggota. Ia juga mengaku telah mengupayakan para guru yang menjadi anggota untuk mendapat beasiswa.

Ia mencatat sebanyak 3.237 telah difasilitasi mendapatkan beasiswa di berbagai perguruan tinggi. Namun beasiswa terbanyak dari Unviersitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto Jawa Timur. Yaitu 675 anggota dapat beasiswa dari UAC. (MAA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO