![Awali MPLS: Siswa SMK Plus NU Sidoarjo Lepas Burung, Simbol Merdeka Belajar Awali MPLS: Siswa SMK Plus NU Sidoarjo Lepas Burung, Simbol Merdeka Belajar](/images/uploads/berita/700/7e02bf606e0048d04fe69a1c3cc9d1e0.jpg)
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa baru SMK Plus NU Sidoarjo membawa burung untuk dilepaskan saat hari pertama menjalani MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Senin (15/7/2024). Kepala SMK Plus NU Sidoarjo, M. Zakariya, mengatakan bahwa pelepasan burung menjadi simbol kemerdekaan dan menjaga keseimbangan alam.
"Nah, di dunia pendidikan itu menjadi simbol merdeka belajar dan mendapatkan pendidikan," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima pada hari ini, Selasa (16/7/2024).
BACA JUGA:
- Awali Tahun Ajaran 2024/2025, SMPN 6 Nganjuk Gelar MPLS 2024
- Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Bagikan Susu dan Roti Gratis di Hari Pertama Masuk Sekolah
- Berbagi Kurma hingga Susu di Hari Pertama MPLS, Cara Khofifah Bersapa Siswa Sepulang Haji
- Buka MPLS SMA/SMK/SLB, Pj Gubernur Jatim dan 356.644 Siswa Deklarasikan Gerakan Anti-Perundungan
Ia menambahkan, salah satu wujud merdeka belajar di sekolah itu berupa kebebasan anak-anak mengembangkan potensi diri, terutama kebebasan mereka dalam mendalami ilmu agama, seperti menghafal Al-Qur'an dan lain-lain. Pelepasan burung itu dilaksanakan di akhir upacara MPLS, bersamaan dengan pelepasan balon udara yang menjadi simbol dimulainya kegiatan.
Dalam upacara tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Badan Pelaksana Pendidikan (BPP) Wali Songo, Mustain Baladan. Ia ditunjuk sebagai pembina upacara sekaligus memberi pesan dan motivasi kepada peserta didik yang baru.
Dalam pesannya, ia menyebut masa sekolah setingkat SMA atau SMK merupakan proses menuju kedewasaan. Sehingga, diharapkan anak-anak mulai berusaha hidup mandiri.
"Ini berarti penyesuaian pergaulan dari anak-anak menuju dewasa," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo itu.
Di SMK, kata Mustain, proses belajarnya berbeda. Pasalnya, anak-anak tidak berharap lagi kepada orangtua untuk memenuhi kebutuhannya.
"Dibantu, iya. Tetapi tidak jagakne orangtua," ucapnya.
Ia pun menjelaskan 3 dari 6 syarat dalam mengikuti proses pembelajaran, yakni belajar itu butuh biaya; belajar harus ada gurunya; dan belajar memerlukan waktu yang panjang. Sebab, menurut dia, belajar tidak cukup dengan membaca buku saja. Lingkungan pun dapat menjadi media untuk belajar. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News