Tangkap Peluang Ekspor, DKPP Dorong Petani Tanaman Hias Go Internasional

Tangkap Peluang Ekspor, DKPP Dorong Petani Tanaman Hias Go Internasional Dara dari CV Kokonat Indonesia saat menjelaskan beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai ekspor tanaman hias. Foto: Ist.

"Meskipun kita wilayah perkotaan, tapi potensi pertanian masih sangat besar, terutama melalui pemanfaatan lahan pekarangan," tandasnya.

Pada kegiatan yang berlangsung di Aula DPUPR Kota Kediri tersebut, turut hadir narasumber dari dan .

Sugeng, Analisis Perkarantinaan Tumbuhan Madya , mengatakan bahwa banyak peluang ekspor tanaman hias yang biasanya diabaikan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Padahal, hal tersebut menjanjikan. Beberapa tanaman tersebut, seperti: Anthurium, Hoya, dan Monstera.

"Cara memulai ekspor kita menerbitkan sanitary certificate menuju negara tujuan. Jadi untuk pemula harus mencari pasar dulu mencari pembeli. Setelah menemukan target marketnya, mencari tahu apa yang dilarang dan dicegah dari Indonesia ke negara tujuan, nanti itu menjadi dasar penerbitan sanitary certificate," terangnya.

Di samping sebagai lembaga yang menerbitkan surat kesehatan tumbuhan, pihaknya juga melakukan bimbingan kepada pengusaha tanaman hias harus merawat tanaman dengan baik.

Dara dari menjelaskan beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai ekspor. Antara lain, melengkapi dokumen perizinan seperti NIB, NPWP, dan surat izin edar. Setelah itu melakukan registrasi ke Kementerian Pertanian untuk mendapatkan sertifikat ekspor.

"Peran Pemkot Kediri sudah bagus, karena ada pelatihan seperti ini lumayan sering. Bahkan tidak hanya dari DKPP sehingga dapat meningkatkan jumlah eksportir, terutama tanaman hias," ujar Dara.

Ia menyebut beberapa marketplace yang sering digunakan eksportir tanaman hias, seperti: eBay, etsy, dan website mandiri. Selain itu juga melalui media sosial Facebook, Instagram, Tiktok.

Dalam kesempatan bersamaan, Agus, pebonsai asal Doko, Kediri, mengaku ingin memperluas pasarnya hingga mancanegara. Pria yang sejak lima tahun menggeluti dunia bonsai itu menuturkan saat ini dirinya masih pada tahap mengumpulkan informasi seputar ekspor-impor.

"Sejauh ini pemasaran yang saya lakukan melalui offline seperti mengikuti pameran dan langsung di toko. Kalau online, melalui Facebook dan Instagram. Memang saat ini belum melakukan ekspor, tapi masih mempelajari ekspor-impor tanaman hias. Semoga ke depannya jangkauan pemasaran Saya semakin luas hingga dikenal di luar negeri," tutupnya. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO