Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel Ismail Haniyeh Foto: AFP/ANWAR AMRO/CNN

Pada tahun 1981, Haniyeh mendaftar di Universitas Islam Gaza, tempat belajar sastra Arab. Dia juga aktif dalam politik mahasiswa, memimpin perkumpulan mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.

Ketika kelompok Hamas terbentuk pada 1988, Haniyeh adalah salah satu anggota pendiri termuda. Dia ditangkap oleh Israel pada 1988. Ia dipenjara selama enam bulan karena terlibat dalam intifada pertama.

Dia ditangkap lagi pada 1989. Ia dipenjara hingga dideportasi ke Lebanon selatan pada 1992. Haniyeh kembali ke Gaza pada 1993 setelah Perjanjian Oslo.

Peran kepemimpinan Haniyeh di Hamas dimulai pada 1997, ketika ia menjadi sekretaris pemimpin spiritual kelompok itu, Sheikh Ahmed Yassin.

Pada 2019, Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza. Ia mulai tinggal di Turki dan Qatar, mewakili Hamas di luar negeri.

Selama perang Israel-Hamas, Haniyeh memimpin delegasi Hamas dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. April 2024 lalu, tiga anak Haniyeh dan empat cucunya tewas dalam serangan Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO