Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK

Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK Jajaran pengurus PWI Jatim, PWI Lamongan, foto bersama Bupati Yuhronur Efendi. Foto: Ist.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) wartawan di Lamongan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lamongan menggelar orientasi kewartawanan dan keorganisasian (OKK) di Hotel Eleeses, Kamis (8/8/2024).

Dalam sambutannya, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menyampaikan bahwa media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Selain itu, seorang jurnalis atau wartawan dituntut untuk mampu menggali dan menyajikan potensi daerah.

Menurut Lutfil, jurnalis harus memiliki skill, pengetahuan, moral, serta tentunya mematuhi kode etik. Karena itu, OKK yang digelar kali ini menjadi bagian penting untuk peningkatan kualitas SDM dan profesionalisme wartawan Lamongan di tengah perkembangan digitalisasi

"Mudah-mudahan ini menjadi ukuran bagaimana hubungan ideal antara media massa dengan government. Sebab, kami meyakini jika ekosistem kehidupan pers daerah itu bagus, maka insyaAllah pertanda penyelenggarana pemerintah daerah berjalan dengan bagus, penyelenggaraan pemerintahan secara terbuka dan tanggungjawab, insyaAllah Lamongan juga ada itu," ucapnya.

Sementara Bupati Lamongan yang hadir pada kesempatan itu, menyebut kolaborasi pentahelix antara pemerintah daerah, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media mampu menurunkan angka stunting Lamongan secara efektif dari 27,05 persen di tahun 2022 menjadi 9,4 persen di tahun 2023.

"Berbagai gerakan dan gebrakan yang didukung juga oleh media massa, stunting Kabupaten Lamongan dari 27 persen kemarin ini tinggal satu digit, 9,4 persen. Saya yakin ini bisa berhasil dan alhamdulilah kemarin Kabupaten Lamongan diberikan penghargaan di tingkat nasional penurunan stunting tertinggi," katanya.

Berbagai program yang masif dijalankan Pemkab Lamongan untuk menurunkan stunting, mulai dari program 1-10-100 (1 paket untuk 10 anak stunting selama 100 hari), inovasi Monalisa Berdansa (Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tilik Insert Bumil (Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), penguatan infrastrultur kesehatan, dan lainnya.

Yuhronur menilai penurunan angka stunting menjadi salah satu upaya menyiapkan generasi Indonesia emas tahun 2045 yang harus dimulai sejak dini.

Dengan kolaborasi media massa penyediaan informasi-informasi positif yang membangun, katanya, mampu menjadi semangat dan pematik masyarakat untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

"Disebutkan bahwa pilar demokrasi itu ada empat dan satunya adalah media. Di Lamongan dalam rangka dan konteks kolaborasi kita selalu melibatkan dan media menjadi penting. Kolaborasi pentahelix media dan pers menjadi keseluruhan proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Lamongan," pungkasnya. (qom/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO