Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat

Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat KH. Nasrullah Afandi atau yang akrab disapa Gus Nasrul.

Selain itu, Gus Nasrul juga mengungkapkan keprihatinannya soal pemahaman fikih tentang haid, nifas, dan istihadhah di kalangan mahasiswi. Banyak mahasiswi yang belum bisa membedakan antara darah haid dan darah istihadhah, terutama ketika darah haid terputus-putus.

"Padahal, perbedaan ini sangat penting karena berkaitan dengan kewajiban atau tidaknya seorang muslimah untuk salat," jelas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Jawa Tengah itu.

Lebih jauh, Gus Nasrul menegaskan bahwa meskipun seseorang tidak harus menjadi ahli agama, setiap muslim wajib mempelajari dasar-dasar ibadah, terutama soal tata cara wudhu, salat, puasa, dan ibadah lainnya.

"Kita diperbolehkan bercita-cita menjadi ahli di bidang apapun, entah itu teknik, kedokteran, atau arsitektur. Namun, yang terpenting adalah harus menguasai bekal pokok dalam beribadah kepada Allah SWT," tutur Gus Nasrul.

Selain itu, masih menurut Gus Nasrul, kemampuan membaca Al-Fatihah beserta tajwidnya yang benar di kalangan sarjana muslim masih rendah. Padahal membaca Al-Fatihah dengan tajwid yang benar adalah salah satu syarat sahnya salat.

Mirisnya, Fenomena ini tidak hanya terjadi di perguruan tinggi umum, namun juga di perguruan tinggi islam. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, ini adalah musibah besar bagi bangsa kita," ujar Gus Nasrul yang juga Wakil Ketua Komisi Kerukunan antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia () Pusat.

"Kita harus membimbing dan mengarahkan generasi muda agar tidak hanya unggul dalam skill kerja, tapi juga dalam beribadah kepada Allah SWT. Pendidikan tinggi bukan hanya tentang mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal di akhirat,” pungkasnya. (msn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO