Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari

Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari Khofifah Indar Parawansa mendapat penghargaan sebagai Mar’ah Mulhima Syamila dalam acara Multaqo Ulama dan Tokoh Madura di Pamekasan, Senin (26/8/2024) malam. Foto: M Mas'ud Adnan/bangsaonline

Listen to this article

Khofifah banyak mengungkap kerja keras untuk masyarakat Madura. Diantaranya mengatasi problem sosial yang cukup pelik, yaitu kasus penolakan warga Sampang terhadap warga yang terkonfirmasi sebagai penganut Syiah.

Bahkan, tutur Khofifah, saat salah seorang diantara mereka meninggal dunia ditolak dimakamkan di daerahnya.

Problem pelik lain yang dikerjakan Khofifah saat menjadi gubernur adalah problem sosial-ekonomi masyarakat kepulauan di Sumenep akibat faktor transportasi, tapi tak diekspos media massa. Khofifah pun melakukan pembenahan. Diantaranya pengadaan kapal angkutan laut yang memakai AC.

Khofifah punya perhatian besar pada masyarakat kepulauan itu karena selama ini transportasi laut atau penyebarangan menjadi salah satu penyebab lambannya mobilitas ekonomi. Padahal di kawasan pulau itu banyak potensi pariwisata kesehatan. Diantaranya di Pulau Gili Iyang.

Menurut Khofifah, Pulau Gili Iyang di Kabupaten Sumenep, Madura, itu memiliki kadar oksigen yang cukup tinggi dan terbaik se-dunia.

Menurut dia, Allah SWT hanya memberikan oksigen terbaik di dunia hanya pada dua negara. Yang satu di Yordan dan satunya lagi di Pulau Gili Iyang Sumenep Madura.

Sayangnya selama ini kurang mendapat perhatian. Padahal Pulau Gili Iyang bisa menjadi destinasi wisata kesehatan tingkat dunia.

Yang menarik, Khofifah juga mengungkap bahwa untuk menyukseskan program-programnya tak cukup dengan kerja profesional teknokratis tapi juga lewat upaya spiritual. Ia mencontohkan saat proyek besar yang hampir hengkang dari Jawa Timur.

Khofifah kemudian mengajak para kepala dinas beruasa 41 hari. Ternyata proyek besar itu batal dipindah sehingga tetap di Jawa Timur.

“Ini bedanya santri dan bukan santri,” kata Khofifah yang mendapat tepuk tangan para kiai dan nyai.

Menurut Khofifah, salah satu indikator kemajuan suatu negara jika proyek manufaktur mencapai 30 %. Karena itu Indonesia secara nasional menargetkan 30% proyek manufaktur untuk mencapai Indonesia emas pada 2045.

“Para kiai, Jawa Timur sampai Mei ini sudah 35%,” kata Khofifah yang lagi-lagi mendapat tepuk tangan para kiai dan nyai.

Dalam acara itu Kiai Muchlis Muhsin sempat menganugrahkan penghargaan kepada Khofifah. “Bunda Khofifah sebagai Mar’ah Mulhima Syamila. Yaitu sebagai perempuan inspiratif di semua lini,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Modung Bangkalan itu kepada BANGSAONLINE, Selasa (27/8/2024) pagi ini. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO