KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mengampanyekan anti perundungan di kalangan siswa kelas X, SMA Negeri 2 Batu menggelar talkshow dengan topik "Aku Kuat Aku Berharga" bertempat di halaman sekolah setempat, Jumat (6/9/24).
Talkshow yang diikuti seluruh siswa kelas X SMAN 2 Batu ini digelar sebagai bagian dari proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang mengangkat tema bangunlah jiwa raganya. Narasumber dalam talkshow yakni Wildan Fauzi (penyintas) dan Fuad DY, aktivis perundungan anak dan perempuan Kota Batu.
BACA JUGA:
- Harapan Pj Wali Kota Batu saat Kunjungi SD dan Tinjau Posyandu
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkot Batu Gandeng Yayasan Putera Sampoerna Foundation
- 57 Siswa SMAN 2 Batu Lolos SNBT 2024, Berikut Daftar Namanya
- Meninggalnya Siswa SMP, Pj Wali Kota Batu Minta Kerja Kelompok Dilakukan di Lingkungan Sekolah
Fuad mengawali paparannya meminta siswa untuk mengokohkan kepribadiannya sebagai pelajar yang kuat sehingga bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dengan baik.
"Kita harus jadi pelopor dan pelapor dalam perundungan di lingkungan kita masing-masing, termasuk di sekolah. Artinya, siswa jadi pelopor untuk tidak sekali kali melakukan perundungan, baik verbal, fisik, maupun cyberbulliying," ujar Fuad.
Siswa diharapkan juga jadi palapor. Tidak tinggal diam manakala mendapati ada orang atau sesama siswa yang dibully. Langkah yang bisa dilakukan bila melihat ada teman yang dibully yakni saksi harus berani menenangkan korban dan melaporkan kejadian perundungan ke guru Bimbingan Konseling (BK).
"Kita harus berani melaporkan ke BK. Jika tidak berani berbicara, maka bisa melalui tulisan. Secara hukum, saksi akan mendapat jaminan perlindungan dari Lembaga perlindungan saksi dan korban," ungkap Fuad.
Ditambahkan, tindakan perundungan, baik verbal maupun fisik biasanya dimulai dari hal-hal kecil. Terutama candaan. Jika hanya sekali mungkin disebut candaan, namun jika dilakukan terus menerus maka sudah dikategorikan sebagai perundungan.
Fuad juga mengingatkan kepada siswa agar tidak memposting curhatan di media sosial. Pasalnya, curhatan itu seringkali menjadi pintu bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindakan yang tidak baik.