Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin

Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, foto bersama dengan para ulama Universitas Al Azhar dan pimpinan Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Mesir usai acara, Jumat (13/9/2024) malam. Foto: MMA/bangsaonline

Gus Barra juga bercerita bahwa nama Universitas KH Abdul Chalim diambil dari nama kakeknya, KH Abdul Chalim. Menurut dia, Kiai Abdul Chalim adalah salah seorang ulama pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Selain itu Kiai Abdul Chalim adalah pejuang kemerdekaan RI.

Sementara Prof Dr Abbas Shouman dalam salah satu narasi pidatonya menekankan tentang pentingnya menguasai ilmu. Menurut dia, siapapun yang menginginkan sesuatu, termasuk ingin menguasai dunia, maka harus menguasai ilmu.

Multaqa OIAA ke-8 ini juga mengundang Prabowo Subianto, Menhan RI yang terpilih sebagai presiden RI dan juga Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim periode 2019-2024.

Seperti diberitakan sebelumnya, panitia multaqa itu meliris bahwa Multaqa OIAA VIII ini bakal melahirkan komitmen untuk lebih berperan dalam menghadapi kondisi politik, geopolitik, serta kondisi sosial ekonomi yang mengalami banyak perubahan di banyak negara. Termasuk di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

“Kita harapkan komitmen dari Pacet Mojokerto ini, bukan sekedar gaungnya yang akan mendunia. Tetapi juga membawa pengaruh bagi kita dan umat sejagad. Karena acara ini diikuti oleh alumni Al Azhar dari Indonesia, Asia Tenggara, hingga Bangladesh, dengan narasumber tokoh nasional dan dari Al Azhar ,” ujar Kiai Asep Saifuddin Chalim, Jumat (13/9/2024).

“Azhari (sebutan untuk alumni Al-Azhar-red) harus bisa menjelma menjadi manusia berdaya saing dalam masyarakat baik di bidang keilmuan ataupun kemandirian dan politik kebangsaan seperti para ulama, agar semakin unggul dan kompetitif. Sekaligus menjadi tokoh pelopor kemajuan Asia Tenggara pada umumnya,” tegas Guru Besar bidang sosiologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.

Kiai Asep dikenal masif dalam membangun umat dan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia yang unggul. Dirinya sangat berharap agar perhelatan akbar Multaqa OIAA ke VIII di Pacet ini menjadi tonggak bagi kebangkitan kiprah alumni Al Azhar Kairo dari Indonesia, dan Asia Tenggara pada umumnya, di tengah masyarakat dunia.

Perubahan berbagai kondisi di dunia, mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama menimbulkan kesenjangan ekonomi, kemiskinan, serta pengangguran, menjadi sederet penyebab klasik bagi merosotnya ketahanan sosial.

Padahal, sambungnya, rapuhnya ketahanan sosial (social resilience), jika tidak diwaspadai atau bahkan dibiarkan, dapat mempengaruhi ketahanan nasional (national resilience) secara keseluruhan.

"Setiap individu maupun masyarakat, perlu melakukan transformasi adaptabilitas dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan. Pertanyaan terbesarnya adalah: apa dan bagaimana peran kita (OIAA) dalam masyarakat, agar dapat menghadapi aneka perubahan disruptif tersebut? Inilah alasan bagi tema Multaqa OIAA ke VIII yaitu Komitmen Kebangsaan sebagai Landasan Mewujudkan Ketahanan Sosial," tuturnya.

Ketua OIAA Jawa Timur, Muhammad Al-Barra, mengatakan kegiatan multaqa OIAA kali ini hendaknya melecut semangat baru para alumni Al-Azhar, untuk terus bersinergi dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Saya rasa setiap reuni memberikan petunjuk kebangkitan. Seperti halnya Multaqo OIAA VIII kali ini, tentunya dapat membuat ikatan alumni Al-Azhar menjadi lebih kuat. Tapi kini saatnya kita bersinergi melalui jalur dan peran masing-masing. Saya percaya, sinergi sangat tertinggi, karena dapat menciptakan alternatif baru yang belum dilakukan. Dengan bersinergi, semangat kita menjadi lebih tebal, dan tindakan kita dalam membangun bangsa dan negara juga menjadi lebih kuat,” kata Gus Barra.

Rektor Universitas KH Abdul Chalim, Dr Mauhibur Rokhman, mengatakan acara multaqo kali ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antaralumni Al-Azhar saja, tetapi juga sejumlah tokoh penting nasional. “⁠Persiapan Multaqa sudah on the track, sesuai rencana awal. Rangkaian acara akan dimulai dari ramah tamah dengan pengasuh pesantren, penyambutan peserta multaqo oleh ribuan santri , gala dinner dengan konsep outdoor, hingga presentasi call paper yang akan dikoordinir UAC,” kata dia.

Ketua OIAA Pusat, TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan bahwa persiapan acara ini dilakukan dengan sangat baik, mulai dari persiapan tempat, menghadirkan sejumlah tokoh dan tamu undangan hingga rentetan acara yang digelar selama tiga hari.

“Pertama saya sangat mengapresiasi panitia penyelenggara Multaqo OIAA VIII yang telah bekerja keras dalam mewujudkan acara ini. Saya berharap agar acara ini menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat ukhuwah sesama alumni Al-Azhar di Indonesia,” ucap dia.

Agar dapat tercipta diskusi untuk membahas sejumlah isu strategis nasional maupun regional dan global. Maka, selain mengundang Prabowo, pembicara lainnya antara lain calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Lemhanas Letjen TNI Eko Margiyono, Rektor IAIN Kudus Abdurrahman Kasdi, Guru Besar UIN Sunan Ampel Imam Ghazali Said, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Rektor Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis, Sekretaris HAK KWI, Romo Agustinus Heri Wibowo, Dosen Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Iffatul Umniati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO