Kasus Pembunuhan Mahasiswi Umsida Sidoarjo, Polisi Kantongi Dua Nama

Kasus Pembunuhan Mahasiswi Umsida Sidoarjo, Polisi Kantongi Dua Nama Petugas saat mengidentifikasi mayat korban di kamar hotel. Dan korban semasa hidup. foto: catur andi/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Tunggakan 1 kasus yang belum diselesaikan oleh Polres Sidoarjo pada tahun 2015, tampaknya bakal segera dilunasi. Sebab, ada perkembangan menggembirakan dalam penyelidikan kasus pembunuhan Octavian Ratna Poetri (29) karyawati pabrik sepatu PT Ecco Indonesia di Hotel Sun Kecamatan Candi.

Dalam perkembangan penyidikan, ternyata Octavian Ratna Poetri sebelum ditemukan tewas telanjang di kamar 216 The Sun Hotel, Sidoarjo (5/12) lalu, terlebih dulu jalan-jalan di Suncity Mal dengan seseorang. Dengan petunjuk tersebut, polisi berharap segera bisa menangkap pelakunya.

Bahkan, polisi sudah menemukan titik terang yang mengarah ke pelaku pembunuhanan. Setelah melalui serangkaian penyelidikan, Satuan Reskrim Polres Sidoarjo mengantongi 2 nama yang dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan itu.

Kapolres Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir mengatakan pihaknya mengantongi 2 nama setelah melakukan penyidikan mendalam dari saksi dan alat bukti. “Sudah ada dua nama yang kami duga terkait dengan pembunuhan itu,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Anwar menjelaskan dua orang yang diduga terlibat pembunuhan masih dalam tahap pendalaman penyelidikan. Pihaknya masih mengumpulkan barang bukti untuk mencocokan alibi yang mengarah keterlibatan keduanya.

Hanya saja, Kapolres Kapolres Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir enggan mengungkap dua nama yang disebutkannya itu karena masih dalam proses penyelidikan. “Target kami secepatnya karena kasusnya sudah mulai mengerucut ke pelaku pembunuhan,” tandas Anwar.

Terhadap dua nama yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan ini, polisi tidak khawatir keduanya melarikan diri. Sebab, setelah kasus ini mengerucut pada pelaku pembunuhan, sudah mengawasi pelaku agar jangan sampai melarikan diri.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, AKP Wahyudin Latif menambahkan, penyelidikan beberapa pekan terakhir, termasuk hasil visum, otopsi dan hasil laboratorium menunjukkan tak ada pemerkosaan (kekerasan seksual) sebelum Octavian Ratna Poetri ditemukan tewas. Namun, polisi melihat pelaku pembunuhan cukup terlatih dalam menghilangkan jejak.

Pelaku sepertinya membuat skenario seolah-olah Octavian menjadi korban pembunuhan biasa, dan korban kekerasan seksual. “Di TKP kami menemukan sidik jari, namun tidak begitu kentara. Demikian pula sosok pria yang terekam CCTV hotel masuk ke kamar korban juga tak jelas,” ujar Latif.

Sosok pria yang masuk kamar hotel memakai jaket kulit dan topi yang menutupi wajahnya. Pelaku sudah merencakanan pembunuhan tersebut, bahkan seperti sudah merencanakan secara matang. Dengan demikian, pelaku berharap polisi tidak bisa mengungkap kasus pembunuhan ini.

Kendati demikian, polisi memiliki satu bukti penting yang luput dari skenario pelaku. Bukti penting ini yang akan dijadikan pijakan saat menentukan pelaku dari dua nama yang dicurigai. “Satu bukti penting diharapkan bisa mengungkap kasus pembuhuhan ini,” harapnya.

Latif menambahkan, ada saksi yang juga melihat korban sempat jalan-jalan di Sun City Mal. Keterangan saksi ini akan lebih menguatkan penyelidikan polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Octavian diduga tewas dengan cara dicekik dan dibekap mulutnya menggunakan kain. (cat/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO