Menghilang Tiga Bulan, Satu Keluarga Asal Tuban Diduga Gabung Gafatar

Menghilang Tiga Bulan, Satu Keluarga Asal Tuban Diduga Gabung Gafatar Sunarko dan Tatik menunjukkan foto anak, menantu dan cucunya yang diduga bergabung dengan Gafatar. Mereka juga menunjukkan selebaran janji anggota Gafatar. foto: suwandi/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Satu keluarga asal Tuban di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Palang, tepatnya di Jalan Cendana III Nomor 23 RT 08 RW 03 menghilang sejak tiga bulan terakhir.

Pasangan suami istri (Pasutri) Patria Budi Setyawan (30), Yunita Wulansari (28) dan anaknya Jessica Avril Setyawardhani yang masih berumur balita itu diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Menguatnya dugaan mereka bergabung Gafatar yakni karena ditemukannya formulir keanggotaan dan selembar janji anggota Gafatar di bekas kamar pasutri tersebut. Sebelumnya, mereka di Kelurahan Tasikmadu menumpang di rumah orang tua Yunita Wulansari.

Saat ditemui wartawan, orang tua Yunita, Tatik Mudiarti (49) mengungkapkan, anak dan menantunya beserta cucunya itu pamit ke Kalimantan pada 26 Oktober 2015 lalu untuk mencari kerja. Sejak berangkat ke Kalimantan, Tatik mengaku masih sering komunikasi dengan anaknya itu. Namun, sebulan terakhir ini keduanya sulit dihubungi.

“Saya baru nyadar kalau menantu saya mungkin ikut Gafatar, karena melihat berita di televisi seragam orang yang ikut Gafatar sama persis dengan seragam yang dimiliki anak dan menanantu saya,” terang Tatik, Kamis (14/1)

Hal serupa disampaikan ayah Yunita, Sunarko. Ia berecerita sempat diajak oleh menantu dan anaknya pergi ke Kalimantan dan disuruh oleh anaknya agar rumah yang ditempati itu dijual. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Sunarko. “Ke Kalimantan pamitnya akan bekerja di pertanian dan peternakan,” ucapnya.

Saat ini keduanya suah melapor ke pihak kepolisian dan berharap petugas bisa menemukan anak dan cucunya. “Kami hanya minta agar anak dan cucu saya cepat pulang dan tidak ikut gitu-gituan,” pintanya.

Gafatar saat ini memang menjadi sorotan publik. Bahkan, MUI sudah mengeluarkan fatwa sesat untuk ormas tersebut karena anggotanya tidak diwajibkan sholat dan tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman.

Menanggapi adanya Gafatar, Ketua LDNU Tuban, Ashabul Yamin mengatakan bahwa warga NU harus mewaspadai dengan adanya Gafatar. "Sebab yang direkrut adalah generasi muda. Terutama, generasi muda yg berpotensi. Sehingga, warga Nahdlyin diimbau jangan sampai terpengaruh iming-iming atau tawaran yang diberikan oleg kelompok ,” pintanya.

Menurut Yamin, Gafatar merupakan bagian dari metaforfosis NII. Salah satu cara untuk mengantisipasi yakni menyosialisasikan pada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, bahwa Gafatar ini adalah nama yang baru muncul sebelum ISIS.

“Dan Gafatar ini sudah masuk katergori gerakan terlarang, ajaranya bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Yang paling penting kita jangan sampek terpengaruh degan adanya Gafatar,” jelasnya. (wan/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO