SMPN 1 Kota Mojokerto Dilanda Kesurupan Berkepanjangan, Orang Tua Resah

SMPN 1 Kota Mojokerto Dilanda Kesurupan Berkepanjangan, Orang Tua Resah Pelajar SMPN 1 Kota Mojokerto saat membaca ayat Al-Quran di Mushola setempat berharap fenomena kesurupan segera hilang. foto: yudi eko purnomo/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Teror makhluk astral yang menghantui siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Mojokerto sejak 4 Januari silam terus berlanjut. Tak pelak, hal ini membuat para wali murid resah. Mereka khawatir, tindakan makluk tak kasat mata yang berkepanjangan itu meluas dan mencederai putra-putrinya.

Sejak awal tahun lalu, sekolah favorit yang terletak di Jalan Gajah Mada dilanda fenomena kesurupan. Hampir setiap hari, ada saja pelajar yang kesurupan. Awalnya, hanya dua tiga anak sajayang diserang makhluk gaib itu.

Namun, puncaknya terjadi hari Sabtu (16/1). Sekitar 30 puluh anak yang kebanyakan pelajar siswi serentak pingsan dan harus mendapat pertolongan non medis dari guru setempat. Kejadian ini berlangsung saat pihak sekolah dan para siswa menggelar istighosah yang dilangsungkan di halaman sekolah.

"Sebagai orang tua kami merasa resah dengan kejadian (kesurupan) yang berlangsung terus menerus. Kami khawatir dengan anak kami," papar seorang wali murid yang enggan namanya dipublikasikan, Kamis (21/1).

Staf DPRD Kota Mojokerto itu menuturkan, baiknya kejadian ini segera mendapat perhatian lebih dari pihak sekolah. "Pihak sekolah harus segera bersikap. Kejadian supranatural ini tidak bisa dibiarkan terus menerus karena akan berpengaruh terhadap kejiwaan anak yang merasa tertekan dan penyampaian materi belajar mengajar,'' tambahnya.

Keresahan juga dialami sejumlah siswa. Mereka mengaku khawatir dengan kejadian di luar nalar ini. "Khawatir Mas. Tadi ada dua yang pingsan," katanya.

Kepala SMPN 1 Kota Mojokerto Mulid, Mpd membenarkan kejadian ini. Menurut Kasek yang dilantik tanggal 7 Januari lalu, ini merupakan ujian yang ditujukan bukan hanya kepada dirinya sebagai manajer sekolah yang baru tapi juga seluruh guru yang ada. "Semua masalah seiijin Allah. Ini ujian bagi semua, bukan hanya kepsek tapi juga guru yang ada," katanya.

Pria berjanggut ini optimis bahwa masalah kesurupan dapat segera diselesaikan. "Mulai kemarin kami ikhtiar. Saya muslim jadi ke Kiai nggak ke dukun. Dan semoga mulai Senin depan situasinya sudah kondusif," paparnya.

Menurutnya, kesurupan yang dialami siswanya cukup berbeda dengan kesurupan pada umumnya. "Mereka tidak berteriak-teriak tapi langsung tak dasarkan diri. Nanti sadar sendiri setelah dikasih minyak putih," katanya.

Walau demikian ia tak menampik jika tadi pagi masih ada saja dua siswi yang pingsan. Namun Mulid mengaku itu bukan karena kesurupan namun lantaran belum sarapan ketika akan upacara. "Kemarin terakhir kesurupan, kalau tadi pas upacara mungkin karena belum sarapan," kilahnya.

Sejak kejadian ini, pihak sekolah mengeluarkan sejumlah maklumat terhadap anak didiknya. Mulid mengatakan akan meningkatkan kegiatan keagamaan seperti ketika shalat jamaah bersama, istighosah dan berdoa sebelum masuk kelas.

Sayangnya, Subambihanto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto belum bisa dikonfirmasi karena tengah sibuk rapat kerja di Batu. (yep/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO