Kasus Syiah di Bondowoso, Said Aqil Nyeleweng Jika Tak Patuhi Risalah Mbah Hasyim

Kasus Syiah di Bondowoso, Said Aqil Nyeleweng Jika Tak Patuhi Risalah Mbah Hasyim Sebanyak 34 kiai pengasuh pondok pesantren dan 5000 warga NU long march menentang acara peringatan Milad Fatimah yang bakal digelar penganut Syiah di kampung Arab Bondowoso Jawa Timur, Minggu (3/4). foto: bangsaonline.com

Karena itu Kiai Muhammad Hasan secara tegas mengatakan, siapapun yang menjabat di struktur NU setelah Mbah Hasyim, maka wajib mematuhi risalah yang sudah digariskan oleh pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari itu. Kalau tidak mematuhi risalah Mbah Hasyim, tegas dia, maka siapapun– termasuk Said Aqil Siroj - berarti batal, ditolak dan menyeleweng dari garis ajaran NU.

(Baca: -tapi-harus-menahan-diri" style="background-color: initial;">KHA Hasyim Muzadi: Kita Sakit Hati Sahabat Nabi Dihujat Syiah, Tapi Harus Menahan Diri)

Kiai Muhammad Hasan menegaskan bahwa para kiai pengasuh pesantren di Bondowoso tak akan pernah berhenti untuk menentang Syiah karena ini sebagai suatu perjuangan.

Bahkan pada tanggal 6 April (malam) para kiai di Bodowoso akan menggelar pengajian akbar di Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso. Pengajian yang akan dihadiri puluhan ribu massa itu mengundang KH Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo sebagai penceramah tunggal.

Ini berarti akan ada dua pengajiandi Bondowoso yang secara paham keagamaan bertentangan dengan jumlah massa yang besar. Inilah yang dikhawatirkan berbagai pihak terjadi konflik horizontal. ”Kok aparat keamanan sama-sama diberi izin,” kata seorang kiai. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO