Oknum Guru Olah Raga Cabul di Jombang juga Paksa Siswinya Nonton Video Porno

Oknum Guru Olah Raga Cabul di Jombang juga Paksa Siswinya Nonton Video Porno ilustrasi

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Perilaku tidak terpuji yang diduga dilakukan guru olah raga berinisial K (45) asal Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang terhadap siswinya memang tidak selayaknya terjadi. Bagaimana tidak, selain diduga melakukan tindakan cabul, oknum guru tersebut juga mengajak siswinya menonton video porno.

Pengakuan tersebut disampaikan salah satu korban berinisial PM (14) yang tak lain adalah murid K sendiri. Menurutnya, selama ini dirinya sudah mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari pelaku.

"Sudah berkali-kali saya dicubit di bagian paha, perut bahkan memeluk tubuh saya. Tak hanya itu, dada saya juga sering dipegang olehnya," ujarnya, Selasa (21/6).

Ia menjelaskan, tindakan cabul K itu sudah sering dilakukan semenjak dirinya diterima masuk sekolah tahun 2015 lalu. Saat itu, PM tak sengaja berjabat tangan dengan pelaku. Saat itulah, tangan jahil K mulai berulah. "Itu waktu saya masih awal-awal masuk sekolah sebagai siswa baru," tukasnya.

Setiap pagi, oknum guru yang sudah dilaporkan ke polisi itu selalu datang lebih awal dan bersalaman di depan pintu pagar sekolah. Bukan mengajarkan perilaku baik, malah saat bersalaman dia selalu memegang tangan korban dengan lama, seolah bernafsu.

"Saya juga pernah diajak ke gudang olahraga dan di situlah saya dipaksa melihat video porno. Bahkan saya dipaksa mau dicium sama dia. Tapi beruntung saya bisa berontak dan melarikan diri," jelasnya.

Cerita tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh korban lainnya berinisial AP (13). Menurutnya, dirinya juga sudah berkali-kali menerima perlakuan cabul guru olahraganya itu.

"Saya berkali-kali dipukul di bagian pantat dan dada saya. Saya takut, tidak berani bilang ke siapa pun. Padahal sudah sejak tahun kemarin saya diperlakukan seperti itu," ujarnya.

AP menjelaskan bahwa ia dan temannya takut melaporkan perbuatan gurunya itu, lantaran pelaku selalu mengancam akan memberikan nilai buruk.

"Kami selalu diancam seperti itu. Berkali-kali, bahkan saya juga dipaksa melihat video porno sama dia. Kalau menolak, katanya nilai saya akan dikurangi," terangnya.

Sementara itu, SR (32), orang tua AP berharap pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku agar tidak akan ada korban selanjutnya di sekolah tempat pelaku mengajar.

"Saya berharap segera ditangkap oleh petugas. Selain itu, orang seperti itu tidak pantas menjadi guru. Sebaiknya di pecat saja," tandasnya. (jbg1/rev)

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO