Mengaku Dimusuhi Warga, Pekerja PT PRIA Mojokerto Wadul Pemkab

Mengaku Dimusuhi Warga, Pekerja PT PRIA Mojokerto Wadul Pemkab Karyawan PT Pria saat berdemo di pemkab Mojokerto. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

Hal senada diutarakan H Tawar, warga desa itu yang juga jadi security di PT PRIA. Dia mengurai, banyak anak dari karyawannya yang bersekolah malah diteror warga. Begitu juga dengan ulama yang kebetulan karyawan PT PRIA, ketika mengajak shalat berjamaah selalu ditolak sebagian warga karena bekerja di pabrik limbah itu.

"Yang kami harapkan adalah ketentraman di desa ini lagi. Makanya, ketika kami melakukan aksi damai ini, kami juga mengajak warga yang kontra untuk ikut demo dan menyuarakan kedamaian di desa kami," paparnya.

Mendengar keluhan itu, Jazuli berjanji membicarakan ini dengan forpimda. "Kami sangat iba, karena masalah limbah ini sudah merambah pada teror pada agama dan pendidikan di desa itu," katanya.

Menindaklanjuti keluhan itu, pemkab sedang mencari solusi untuk mendamaikan warga, termasuk dengan membentuk tim untuk turun dan bertemu dengan warga.

"Kami berusaha segera mendamaikan mereka, sembari menunggu hasil uji lab di Pemprov Jatim dari hasil baku mutu limbah di sumur pantau," tegasnya.

Ratusan karyawan PT PRIA dan warga desa itu datang dengan sekira tujuh bus dan lima truk serta dua pick up. Begitu ada di depan pintu pagar Pemkab Mojokerto, pengunjuk rasa membeber poster berisi keinginan agar karyawan dan warga dusun itu hidup damai dan tak ada permusuhan. Beberapa spanduk itu bertulis 'Jangan biarkan penyelundup yang memicu SARA masuk Desa Lakardowo', dan 'Jangan pecah belah kehidupan bermasyarakat kami, STOP cuci otak pada warga'. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO