Pelaku Pembunuhan Kakak Kandung Sendiri di Desa Parakan Dikenal Sering Bikin Onar

Pelaku Pembunuhan Kakak Kandung Sendiri di Desa Parakan Dikenal Sering Bikin Onar Pipit bersimpuh di jasad tubuh kakak kandungnya yang tewas.

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Pipit Dwi Eko (24th), pria yang tega membunuh kakak kandungnya sendiri asal desa Parakan kecamatan/kabupaten Trenggalek beberapa waktu yang lalu, ternyata dikenal memang sering membuat onar. Hal ini disampaikan oleh salah satu warga desa setempat namanya tidak ingin dipublikasikan.

Diceritakan oleh sumber tersebut, Pipit dan kakak kandungnya adalah dua bersaudara yang sering pesta minuman keras. Bahkan mereka diketahui sering membuat resah warga. Saat mabuk keduanya kerap melakukan pemalakan terhadap tetangga sendiri. Mereka menggedor rumah orang lalu membentak-bentak dan meminta uang untuk beli minuman keras.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Pembunuhan Tukang Becak di Trenggalek Dilimpahkan ke PN

"Sebenarnya warga di desa Parakan sangat merasa resah dengan ulah kakak beradik ini. Mereka itu suka cari gara-gara saat mabuk. Jadi ketika Pipit itu membunuh kakak kandungnya, sebagian warga bahkan sempat bertanya tanya kenapa tidak dua-duanya yang mati. Bila keduanya mati, pasti desa kami aman," ungkapnya (29/7).

Masih menurut sumber tersebut, keduanya juga tak segan-segan melukai warganya saat melakukan pemalakan. Diceritakan sumber tersebut, pernah suatu ketika Kakak-Beradik ini melakukan pemalakan terhadap dua pemuda yang sedang berhenti di atas sepeda motor di pinggir jalan desa Parakan. Kemudian Pipit tanpa basa-basi sambil membawa senjata tajam, langsung meminta uang pada kedua anak muda tersebut.

Lantaran merasa takut, kedua anak itu langsung lari. Pipit sempat menyabetkan sajamnya pada dua anak muda tersebut. Beruntung sabetan dari Pipit ini hanya mengenai pohon.

Baca Juga: Dibabat Sabit Rekan Seprofesi, Tukang Becak di Trenggalek Tewas di Tempat

"Sebenarnya pipit itu hanya berani bikin onar di desa Parakan, di luar desa Parakan dia tak berani sama sekali, jago kandanglah dia itu," cetusnya.

Kini setelah pipit dijebloskan dalam jeruji besi, banyak warga desa Parakan merasa bersyukur karena si pembuat keonaran di desanya sudah tak ada lagi. Warga berharap Pipit dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO