Kapolda Metro Tuding HMI jadi Provokator, FPI Lindungi Polisi

Kapolda Metro Tuding HMI jadi Provokator, FPI Lindungi Polisi Bentrok antara massa beratribut HMI dengan petugas kepolisian. foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kerusuhan antara Polisi dan massa beratribut Himpunan Mahasiswa Islam () dinilai Kapolda Metro Jaya Irjan M. Iriawan sebagai ulah provokator.

"Siapa itu yang menembakkan gas air mata. Kita tidak perintahkan," ungkap Kapolda Iriawan di lokasi kejadian.

Baca Juga: 29.046 Pemilih Pemula Usia 17 Tahun Siap Berpartisipasi pada Pilkada 2024 di Sidoarjo

Anak buahnya mengatakan bahwa tembakan itu berasal dari kelompok . Iriawan terlihat geram. "Kita diprovokatorin sama ini," katanya kesal.

Aksi lempar batu tak terhindarkan. Polisi bertahan dengan menggunakan tameng hitam. Tidak hanya batu, tapi juga ada lemparan botol. Polisi mencoba membubarkan massa. Mobil water cannon mulai menyemprotkan air untuk membubarkan bentrokan.

Akibat bentrok yang terus tejadi, tiga anggota kepolisian terluka akibat lemparan batu dan pukulan kayu. Di antara mereka, terdapat pula Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya Brigjen Pol Suntana, dia tumbang setelah menghirup gas air mata.

Baca Juga: HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Suntana dan tiga anak buahnya langsung dievakuasi dari lokasi bentrokan. Mereka dibopong sejumlah petugas ke lokasi yang lebih aman.

Di sisi lain, anggota Front Pembela Islam (FPI) terus berupaya menenangkan perusuh, yang sebagian besar massa beratribut , dengan menaiki mobil kepolisian. Namun upaya tersebut tidak diindahkan.

Kerusuhan ini bermula saat massa hendak membubarkan diri setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tetapi massa beratribut Himpunan Mahasiswa Islam () menolak membubarkan diri.

Baca Juga: Gelar Aksi Sosial, Mahasiswa Nganjuk Kolaborasi Bagikan Sembako dan Nasi Gratis ke Masyarakat

Massa menyerang polisi yang berjaga depan kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat. Tejadi saling serang antara kedua pihak.

Ulah massa beratribut dari Makassar ini sempat diredam oleh anggota Front Pembela Islam (FPI). Anak buah Habib Rizieq itu berdiri di depan tameng polisi. Namun aksi melempari polisi tak berhenti, FPI memilih minggir ke arah Monas.

"Hoi tenang kita bersaudara," teriak anggota FPI. Sementara itu mobil orasi terus meneriakkan 'takbir-takbir, hidup NKRI'.

Baca Juga: Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Kediri Raya Serukan Darurat Demokrasi

Massa berbedera juga sempat terlibat keributan dengan FPI. Ada bacaan Alquran dikumandangkan untuk menenangkan keadaan.(mer/cnn/tic/lan)

Sumber: merdeka.com/cnnindonesia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO