Dirut Freeport Permalukan Anggota DPR saat Rapat, Mukhtar Tompo: Saya Ditonjok

Dirut Freeport Permalukan Anggota DPR saat Rapat, Mukhtar Tompo: Saya Ditonjok Mukhtar Tompo, Anggota Komisi VII DPR RI

Listen to this article

"Saya juga mendesak Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan sementara seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan hingga batas waktu yang belum ditentukan," tukasnya.

Sikap sangat keras ini kata dia, dianggap sangat perlu untuk menegakkan kehormatan Indonesia.

"Mengingat saudara Mukhtar Tompo adalah Wakil rakyat Republik Indonesia yang mendapat mandat resmi berdasarkan konstitusi Republik Indonesia. Penghinaan dan penganiayaan ini adalah bentuk penghinaan terhadap Bangsa Indonesia," pungkasnya.

Reaksi keras juga dilontarkan Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani. Menurutnya, insiden yang terjadi di Komisi VII dalam rapat kerja adalah tindakan premanisme dan tindakan buruk yang tak patut dilakukan oleh Direktur , Cheppy Hakim terhadap Anggota DPR yang juga kader Partai Hanura.

Tindakan itu katanya, adalah bentuk penghinaan terhadap Bangsa dan Negara. "Sebagai Anggota DPR, Mukhtar Tompo ini bukan mewakili partai, tapi dia mewakili rakyat Indonesia di Parlemen. Dia juga mewakili negara lho," tukasnya.

Untuk itu kata Benny Rhamdani, dirinya meminta agar Dirut PT yang juga mantan KSAU itu segera meminta maaf bukan hanya ke Kader Hanura, tapi juga ke masyarakat luas.

"Harusnya sebagai mantan militer berpegang teguh pada Sapta marga, jangan karena sudah pensiun dia lebih mementingkan asing dan mengabaikan negaranya sendiri," pintanya.

Jadi kata dia, ini merupakan tindakan penghinaan tidak saja ke partai Hanura, tapi juga tindakan penghinaan terhadap masyarakat Indonesia dan lembaga resmi DPR RI.

"Ini penghinaan dan mengangkangi kehormatan negara. Bukan hanya mempermalukan lembaga DPR, tapi juga menyakiti bangsa sendiri. Tindakan Chapy Hakim bukan saja sebagai 'Contemp of Parlement', tapi nyata-nyata menghina bangsa Indonesia," tukas Benny yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Partai Hanura itu.

"Ini seakan-akan dia pasang badan membela perusahaan dari pada harus membela 248 juta rakyat Indonesia. Dia Ini antek asing," ujarnya.

Untuk itu, jika tidak minta maaf, maka kata Benny Rhamdani, dirinya siap menggalang kekuatan guna mengusir dari Indonesia.

"Saya bersama dengan beberapa elemen masyarakat, siap menggalang dukungan untuk mengusir dari Indonesia. Kekayaan sumber daya alam harus dikuasi kembali negara," pungkasnya. (GoNews.co/yah/lan)

Sumber: GoNews.co

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO