Berawal dari Memanfaatkan Sapi Betina, Munculah Tradisi Sapi Sonok di Madura

Berawal dari Memanfaatkan Sapi Betina, Munculah Tradisi Sapi Sonok di Madura Tampilan sapi sonok. foto: Tari/ BANGSAONLINE

Dikatakan Sapi Sonok karena dalam kontes ini, sapi dilepas hingga menuju garis finish, diiringi berjalan di lintasan dan kemudian harus finish dengan masuk, biasanya orang Madura menyebutnya (Nyono’)di bawah sebuah gapura. Di garis finish ini, sapi-sapi dituntut bisa mengangkat kakinya secara bersamaan dan meletakkannya di sebuah kayu melintang. Kayu dibuat lebih tinggidari lintasan. Yang paling anggun dan serempak berjalan serta paling cepat meletakkan kakinya di papan melintang di bawah gapura adalah sapi yang memang sudah sangat terlatih dan secara ekonomis sapi tersebut semakin tinggi nilanya.

Sapi Sonok berawal dari dari kebiasaan petani dalam merawat sapi ternak. Setiap sore sapi – sapi betina ini dimandikan setelah itu ditali pada tonggak kayu dan kemudian berjejer rapi. Sebelum bisa tampil di Kontes Sapi Sonok, sapi – sapi dilatih sejak usia 3 tahun dengan perlakuan khusus dan nutrisi makanan terbaik.

Setiap seminggu sekali sapi – sapi tersebut rutin diberi jamu yang telah dicampur dengan sekitar 15 butir telur. Setiap tahun selalu diadakan Kontes Sapi Sonok dengan mendatangkan sapi – sapi terbaik dari seluruh wilayah Pulau Madura. Sapi juga menjadi identitas Pulau Madura yang sudah sangat terkenal dimana saja. Kontes Sapi Sonok ini hampir bersamaan dengan Kerapan Sapi yang rutin diselenggarakan.

Masyarakat Madura rela merogoh kantongnya hanya demi membeli sepasang ekor sapi betina untuk diikutkan Kontes Sapi Sonok. Kisaran harga Rp100 - 200 juta untuk sepasang ekor Sapi Sonok.

Sedangkan Sapi Sonok yang sudah menjadi juara dalam Kontes Sapi Sonok maka harganya akan menjadi kisaran Rp400 juta untuk sepasang Sapi Sonok. “Karena saya penggemar sapi, tidak berani untuk menjualnya meskipun harganya mahal. Sebab saya, tidak bisa mengambil peranakan dar sapi terbaik yang jadi pemenang dalam kontes,” ujar Zainuddin yang menjadi salah satu penggemar Sapi Sonok asal Desa Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura. (Tari/UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO