Lima Waduk Mengalami Kekeringan, Petani di Madiun Pasrah

Lima Waduk Mengalami Kekeringan, Petani di Madiun Pasrah KERING – Salah satu waduk di Kabupaten Madiun yang airnya surut, Kamis (25/9/2014). foto : dhany/BangsaOnline

MADIUN (BangsaOnline) – Lima waduk di wilayah Kabupaten Madiun mengalami kekeringan sejak dua pekan terakhir. Musim kemarau membuat waduk mengalami pendangkalan. Selain itu juga dipicu dari sedimentasi dan endapan lumpur di masing-masing waduk. Para petani di sekitar waduk hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.

Kelima waduk yang mengalami pendangkalan itu diantaranya adalah Waduk Notopuro yang ada di Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Kondisi waduk tertua di wilayah Kabupaten Madiun ini justru sudah mengalami pengeringan dan stok airnya tinggal 1 sampai 2 meter. Kini, sejumlah warga justru berani masuk ke dalam waduk yang mengering itu, dimanfaatkan untuk memancing.

Padahal bangunan waduk ini, berdasarkan perencanaanya untuk mengairi lahan pertanian di Kecamatan Pilangkenceng dan Saradan. "Air Waduk kali bening sudah menyusut sejak 2 sampai 3 minggu terakhir ini sawah sawah kami mongering kami hanya pasrah. Makanya para pemancing sudah bisa turun ke dasar waduk karena tanahnya sudah retak-retak dan mengering. Air hanya tinggal di dasar terdalam waduk," terang Noto Prayitno (68) petani asal Desa Krajan, Kecamatan Mejayan Madiun kepada BangsaOnline, Kamis (25/9/2014).

Sedangkan empat waduk lainnya yang airnya menyusut Waduk Kedungbrubus di Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Waduk Saradan (kali Bening) yang ada di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Waduk Dawuhan yang ada di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, serta Waduk Ngebel yang ada di UPT Pengairan wilayah Kecamatan Dolopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Musim Kemarau Tahun ini Tak Sesuai Harapan Pengrajin Batu Bata Merah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO