​Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya Intensifkan Pengawasan Malam Tahun Baru

​Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya Intensifkan Pengawasan Malam Tahun Baru Pemkot Surabaya bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi terkait persiapan pengamanan jelang malam perayaan tahun baru dan pascalibur panjang. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi terkait persiapan pengamanan jelang malam perayaan tahun baru dan pascalibur panjang di Ruang Rapat Wali Kota, Lobi Lantai II Balai Kota Surabaya, Selasa (29/12/2020). Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, rapat koordinasi bersama TNI dan Polri ini dalam rangka persiapan pengamanan jelang malam perayaan tahun baru 2021. Pihaknya berharap, perayaan malam tahun baru dan pascalibur panjang nanti tidak ada peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Sudah kami siapkan semua dari teman-teman jajaran TNI dan Polri juga siap membantu kami. Nantinya akan ada filterisasi di delapan titik batas kota. Kami juga siapkan 10 tempat swab hunter,” kata Whisnu.

Dia menjelaskan, 8 titik pos pengawasan itu tersebar di beberapa wilayah perbatasan Kota Surabaya, yakni Pakal, Terminal Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karang Pilang, Bundaran Waru (Cito), Gunung Anyar (Merr), dan Jembatan Suramadu. “Makanya untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul kami matangkan,” tegasnya.

Menurut Whisnu, filterisasi di pos perbatasan pintu masuk Kota Surabaya pada tanggal 31 Desember 2020 nanti akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Nantinya, warga luar kota yang tidak ada kepentingan mendesak, diimbau untuk tidak masuk ke Surabaya. “Pada tanggal 31 Desember 2020 nanti, seluruh aktivitas kegiatan di Surabaya juga harus selesai pukul 8 malam,” katanya.

Baca Juga: ​SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Adapun untuk mengintensifkan pengawasan saat malam tahun baru, kata Whisnu, jajaran di 31 kecamatan Surabaya bersama instansi terkait juga bakal menggelar razia serentak. Sasarannya adalah seluruh tempat yang masih melakukan aktivitas kegiatan di atas pukul 20.00 WIB. “Jadi seluruh kecamatan dan kelurahan juga kami libatkan untuk merazia tempat-tempat yang masih melakukan kegiatan itu selesai jam 8 malam,” paparnya.

Tak hanya itu, Whisnu menyebut, untuk mencegah terjadinya penularan, juga menyiapkan 10 titik lokasi swab hunter. Bagi warga yang akan keluar masuk ke Kota Surabaya dan dinilai perlu dilakukan swab, maka akan diarahkan ke lokasi itu.

“Kalau memang harus di-swab itu kami siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk (Kota Surabaya) itu di-swab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya,” terangnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Di samping itu pula, pemantauan juga dilakukan kepada para penghuni hotel di Surabaya. Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola atau pemilik hotel agar melaporkan hasil swab para penghuninya. “Akan ada pemantauan juga di sana (hotel),” kata dia.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Jhonny Edison Isir mengimbau warga Kota Surabaya agar melakukan pesta malam tahun baru di rumah saja. Ini menindaklanjuti sebagaimana maklumat dari Kapolri.

“Warga dalam menyambut tahun baru, monggo (silakan) dilaksanakan sederhana di rumah masing-masing, tidak perlu berkerumun, tidak perlu arak-arakan, tidak perlu yang kemudian menimbulkan potensi untuk kerumunan, karena kita masih dalam masa pandemi Covid-19," kata Kombes Pol. Isir.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Selain itu, kata Isir, pihaknya bersama pemkot juga akan melakukan penyekatan di perbatasan pintu masuk Kota Surabaya. Bisa dipastikan, kepolisian akan memutar balik warga luar kota jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak ke Surabaya.

"Jadi nanti ada penyekatan perbatasan kota, ada penutupan dan pembatasan-pembatasan ruas jalan, kemudian tetap ada swab hunter," pungkasnya. (diy/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO