Ditanya Cara Atasi Murid-Guru Malas dan Nakal, Ini Respons Kiai Asep di PP NU Al-Manshuriyah

Ditanya Cara Atasi Murid-Guru Malas dan Nakal, Ini Respons Kiai Asep di PP NU Al-Manshuriyah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., ketika memberi ceramah di Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan Sengkang Bonder Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

LOMBOK TENGAH, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., kembali melakukan kunjungan silaturahim pada para ulama di sejumlah provinsi. Jika sebelumnya ke Aceh dan Sumatera Selatan, kali ini Kiai Asep dan rombongan ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu tiba di NTB sekitar pukul 14.00 WITA, Jumat (12/3/2021).

Ketika tiba di Bandar Udara Lombok, Kiai Asep langsung dijemput panitia dan menuju Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan Sengkang Bonder Praya Barat Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di pesantren yang diasuh Dr. Baiq Mulianah tersebut, ratusan guru, ustadz, dan ustadzah telah menunggu kedatangan Kiai Asep. Usai makan siang Kiai Asep langsung memberikan ceramah pendidikan di aula lantai dua di pondok pesantren tersebut.

Para guru sangat antusias mendengarkan ceramah Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. Banyak sekali peserta mengacungkan tangan saat sesi tanya jawab. Di antaranya seorang guru tanya bagaimana cara mengelola murid nakal dan guru nakal.

"Di sekolah yang saya kelola muridnya malas dan gurunya juga malas," kata penanya tersebut yang disambut tawa peserta. "Jadi muridnya nakal dan gurunya juga nakal. Mohon Kiai memberikan cara bagaimana mengelolanya. Juga minta doanya," katanya. Lagi-lagi disambut tawa peserta.

Mendapat pertanyaan itu Kiai Asep tersenyum. "Ya memang kalau kita proses yang kita temukan di lapangan seperti itu," kata Kiai Asep.

Namun Kiai mengingatkan agar kita tak menyerah. "Jangan pernah berkata tidak bisa," tegas putra KH Abdul Chalim Leuwimunding, salah satu kiai pendiri NU itu.

Menurut Kiai Asep, sebenarnya tak ada murid tidak baik. "Yang ada adalah murid yang belum mendapat penanganan guru secara baik," tegasnya disambut tawa peserta pertemuan yang memadati aula tersebut.

Sebaliknya, kata Kiai Asep, juga tak ada guru yang tidak baik. "Yang ada adalah guru yang belum mendapat penanganan secara baik dari kepala sekolah," katanya yang juga disambut tawa peserta.

Kiai Asep menjelaskan, seorang guru yang baik tidak hanya mentransferkan ilmu secara akademik. Tapi juga mendoakan para muridnya setiap saat terutama pada malam hari. Kiai miliarder yang dermawan itu lalu memberikan ijazah salah satu doanya. Doa itu dibaca usai adzan sebelum salat Subuh.

"Allahumma barikli fidzurriyati watalamidzihi walaa tadlurruhum wawafiqhum lithaatika warzuqni birrahum," kata Kiai Asep.

"Kalau gurunya nakal (doanya) ditambahi waasatidzihim (dan para guru mereka)," kata Kiai Asep yang lagi-lagi disambut tawa hadirin.

Selain itu, menurut Kiai Asep, guru harus memberi contoh akhlak yang baik terhadap para muridnya.

"Di tempat saya (PP Amanatul Ummah) tak akan pernah ditemukan anak merokok karena saya tak merokok," katanya.

Usai memberikan ceramah di Pesantren NU Al-Manshuriyah, Kiai Asep menuju kediaman Ketua PCNU KH Maarif Makmun. Di Pondok Pesantren Manhalul Maarif itu Kiai Asep sempat memberikan ijazah doa yang kemudian direkam oleh Kiai Arif Makmun.

Kiai Asep dan rombongan lalu menuju ke Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu NTB. Di pesantren yang pernah dijadikan tempat Munas Alim Ulama pada era Gus Dur itu Kiai Asep disambut , ulama berpengaruh yang juga pengasuh pesantren tersebut. Kiai Asep diminta memberikan ceramah di depan para santri. (mma/ns)

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO