Bupati Mojokerto Terima Penghargaan di BKN Award 2022
Editor: Rohman
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Kamis, 11 Agustus 2022 14:24 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menerima penghargaan dalam kategori Implementasi Manajemen ASN terbaik dalam ajang Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 2022. Apresiasi itu diberikan kepada daerah yang berkomitmen untuk penataan manajemen pengelolaan ASN.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Kepala BKN RI, Supranawa Yusuf, didampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada Bupati Ikfina. Gubernur mengapresiasi seluruh ASN, baik di Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya atas hasil kerja keras sekaligus sinergi yang telah dibangun dapat menorehkan suatu prestasi.
BACA JUGA:
PSMTI Dukung Khofifah Maju Kembali di Pilgub Jatim 2024
Khofifah Dukung Penuh Komitmen PBNU Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pastikan Maju Kembali di Pilkada 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
Saat ini, kata Khofifah, transformasi learning ASN harus segera melakukan revitalisasi, baik dari proses pembelajaran implementasi dan mekanismenya harus lebih komprehensif di setiap unit terkecil pada daerah masing-masing.
Ia menambahkan, kolaborasi menjadi suatu kata yang sering didengar maupun diucapkan, akan tetapi, ada yang tidak cukup percaya diri untuk membangun suatu kaloborasi, terlebih dalam menjalin kaloborasi dengan pihak eksternal.
Dalam pemahaman ASN, lanjut Khofifah, jika ada staf yang punya inovasi untuk membangun jejaring, masih mempunyai pandangan seperti khawatir dilaporkan dan lancang kepada pimpinan.
"Kita semua harus proaktif yang dilakukan penjajakan-penjajakan yang dilakukan oleh tim staf, kita harus memaknai bahwa itu adalah sebuah improvement, kita sudah harus open mind, we have to open mind," ujarnya.
Khofifah juga mengatakan, begitu dinamika kehidupan ini hirarkinya menjadi kompleks setelah adanya disrupsi, maka kaloborasi akan menjadi sebuah keniscayaan.
"Kolaborasi adalah sebuah kebutuhan dan sebuah keharusan," ucapnya.
Terkait sensitivitas antarbudaya di Jatim, gubernur menyebut moderasi dan toleransi saling menghargai sudah terbagun sangat baik. Namun, ia meminta pihak terkait untuk melakukan berbagai koordinasi sinergi dengan di luar Jawa Timur dalam rangka menghadapi keaneka ragaman budaya dan beragam tradisi. (yep/mar)