Cegah Stunting, Keluarga Adalah Madrasah Pertama dan Utama Bagi Anak-Anak
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 23 November 2022 20:31 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Stunting masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) BKKBN Provinsi Jatim, Ronald Steven Rigo, dalam sosialisasi pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan balita di Jember, Rabu (23/11).
Ia menyampaikan, penurunan angka stunting menjadi prioritas pembangunan sesuai dengan Peraturan Presiden. Mengingat, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi stunting di Indonesia sebanyak 24,4 persen pada 2021.
BACA JUGA:
Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Pensiunan PNS Daftarkan Diri Sebagai Cabup-cawabup Jember ke PDIP Jember
Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Untuk Jawa Timur, prevalensi stunting masih 23,5 persen. Hal tersebut tentu bukan kabar yang baik bagi masyarakat Indonesia. Karena dengan angka tersebut, berarti hampir dari seperempat jumlah generasi bangsa memiliki kualitas yang rendah.
"Angka prevalensi ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Diperlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, untuk berperan aktif melakukan upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.