Kiai Miliarder Ini Pernah Melamar Jadi Tukang Parkir Tapi Ditolak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kiai Miliarder Ini Pernah Melamar Jadi Tukang Parkir Tapi Ditolak

Editor: MMA
Jumat, 26 Mei 2023 18:15 WIB

DARI KIRI: Rais Syuriah PCNU Bawean, Kiai Zubaidi Chumaili, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Muhammad Ghofirin, Ketua Tanfidziah PCNU Bawean Kiai Fauzi Rouf, dan M. Mas'ud Adnan (paling kanan). Foto: bangsaonline

Kiai Asep mengaku melaksakan salat malam itu sekitar setengah jam. “Sujud saya lama, sekitar 20 menit, karena banyak yang saya minta,” katanya.

Dalam doa itu, tutur Kiai Asep, kita harus minta apa saja kepada Allah SWT.

“Jangan malu minta kepada Allah. Karena Allah senang kalau diminta. Malah Allah marah kalau tak diminta,” katanya.

Usai doa salat witir tiga rakaat. Dua kali salam.

“Setelah saya mengamalkan salat malam dan doa itu keinginan saya terkabul. Dan terkabul, dan terus terkabul,” katanya.

Kini nasib Kiai Asep berbalik 180 derajat. Ketua Umum Pergunu itu dikenal sebagai ulama kaya raya. Bahkan M Mas’ud Adnan, CEO dan yang menulis buku succsess story Kiai Asep memberi judul Tapi Dermawan.

Padahal, kata Mas'ud Adnan, dulu Kiai Asep bukan hanya miskin tapi untuk dimakan saja tak punya. Makan sisa-sisa santri. Saking miskinnya, sampai tak ada orang tua gadis yang mau mengambil menantu. 

"Saat melamar gadis  memang diterima, tapi setelah 6 bulan, calon mertuanya mengembalikan lamarannya karena dianggap sebagai pria tak punya masa depan," kata Mas'ud Adnan sembari mengatakan bahwa peristiwa itu ia tulis dalam buku Tapi Dermawan itu.  

Kini Kiai Asep justru masuk dalam kategori tokoh miliarder. “Sekedar informasi, penghasilan istri Kiai Asep, namanya Nyai Hajjah Alif Fadhilah, sebesar Rp 2 miliar dalam sebulan,” tutur M Mas’ud Adnan yang juga jadi pembicara dalam acara bedah buku tersebut. Peserta itu langsung riuh.

“Kalau digabung dengan penghasilan Kiai Asep, saya memperkirakan rata-rata Rp 8 miliar dalam sebulan,” tambah Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng Jombang. Peserta bedah buku yang memenuhi aula itu makin riuh.

“Kalau saya dan sampean punya penghasilan sebesar itu pasti langsung ingat ayat matsna watsulatsa waruba’ (menikah dua, tiga atau empat-Red),” kata Mas’ud Adnan yang disambut tawa peserta.

“Tapi Kiai Asep ini tipe suami setia. Sampai sekarang istrinya tetap satu. Setidaknya yang saya ketahui,” tambah Mas’ud Adnan.

Menurut Mas’ud Adnan, Kiai Asep tak hanya kaya tapi juga dermawan. “Pada bulan Ramadan lalu, sedekah dan zakatnya sekitar Rp 10 miliar,” katanya. Bahkan, tutur Mas’ud, hampir semua tamu diberi uang dan sarung.

Mas’ud mengaku tertarik menulis kiprah perjuangan Kiai Asep karena kiai asal Leuwimunding Majalengka Jawa Barat itu punya banyak kelebihan atau kehebatan. Diantaranya piawai mencetak santri berprestasi. 

“Jadi Kiai Asep tidak hanya pandai mendatangkan ribuan santri tapi juga ahli mencetak santri berprestasi. Contohnya bisa dilihat pada koran HARIA BANGSA yang bapak dan ibu pegang itu. Pada halaman satu itu dimuat berita sekitar 400 lebih santri Amanatul Ummah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri favorit,” kata Mas’ud Adnan yang juga banyak menulis tentang Gus Dur dan NU. 

Dalam acara itu, para peserta bedah buku selain mendapat buku Tapi Dermawan juga mendapatkan koran .

"Itu belum santri-santri yang diterima di perguruan tinggi luar negeri," tambahnya.

Menurut Mas’ud, sukses Kiai Asep itu seusai dengan hasil survei Thomas J Stanley, seorang ahli teori bisnis Amerika Serikat. “Stanley melakukan survei pada 1001 orang sukses Amerika. Nah, 733 orang dari 1001 orang sukses itu adalah para milioner, kaya raya,” kata Mas’ud Adnan.

Apa hasil risetnya? “Ternyata faktor utama orang sukses bukan IQ atau pendidikan, tapi integritas atau kejujuran,” kata Mas’ud Adnan. “Faktor IQ ada pada peringkat 21, sedang sekolah yang hebat ada pada peringkat 23,” tutur Mas’ud Adnan.

Faktor kedua, tutur Mas’ud Adnan, adalah disiplin keras.

Faktor ketiga, pandai bergaul.

“Dalam istilah Kiai Asep piawai berkomunikasi,” kata Mas’ud Adnan.

Faktor sukses keempat adalah dukungan pendamping: istri atau suami “Karena itu yang masih jomblo segera menikah,” canda Mas’ud Adnan.

Sementara Sekjen OPOP Jawa Timur, Muhammad Ghofirin, menyampaikan pesan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, Ibu Gubernur menyampaikan salam sekaligus permintaan maaf kepada warga karena tak bisa hadir dalam acara ini.

Gus Ghofirin mengungkapkan bahwa Ibu Gubenur semula sudah mau berangkat. Bahkan sudah beli tiket. Tapi kemudian ada acara lain. Yaitu untukmenerima penghargaan. (MMA) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video